BESTTANGSEL.COM, Serang – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bersama Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Induk, Serang, Banten melakukan panen raya varietas Mustaban di luasan 1 hektare dengan hasil panen 6,2 ton. Panen perdana Mutaban ini dilakukan di lahan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Benih Induk, Kecamatan Kesemen, Kabupaten Serang, Selasa (17/07).
Mustaban (Mutasi Radiasi Varietas Banten) merupakan perbaikan varietas padi lokal Banten yang bernama Kewal yang dilakukan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN dengan memanfaatkan teknologi nuklir.
Peneliti Pertanian PAIR, Ita Dwimahyani menceritakan hal ikhwal penelitian varietas padi Kewal yang sudah dimulai 9 tahun yang lalu. “Penelitian terhadap varietas padi lokal Banten ini sudah dimulai sejak tahun 2009 yang lalu. Varietas kewal dipilih dengan pertimbangan varietas ini berkembang dengan baik di daerah Banten, namun umurnya mencapai 185 hari,” ujar Ita.
Meskipun varietas ini disukai oleh masyarakat Banten, namun umurnya terlalu lama, produksinya rendah, sekitar 2-3 ton/ha, dan tinggi tanaman mencapai 2 meter. Hal itulah menurut Ita yang menjadi alasan melakukan perbaikan terhadap varietas kewal dengan menggunakan teknologi nuklir.
Ia menjelaskan, varietas Mustaban yang dinyatakan lulus uji dengan mendapat sertifikat pada tahun 2017 yang lalu mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya mempunyai umur yang genjah yakni hanya 118 hari, tinggi tanaman lebih pendek yakni sekitar 105 cm dengan produksi rata-rata 6.9 ton/ha. Selain itu, presentase beras kepala 92,46% dan kandungan amilosa sebesar 13,13% yang menunjukkan bahwa berasnya pulen.
Sebagai peneliti, Ita merasa belum puas melihat hasil panen perdana kali ini yang hanya mencapai 6,2 ton/ha.
“Dengan melihat hasil panen raya kali ini, saya merasa sangat jauh dari puas. Hasil itu untuk varietas Mustaban masih di bawah performa yang sesungguhnya,” tambahnya.
Kepala PAIR, Totti Tjiptosumirat mendorong untuk lebih intensif agar hasil yang dicapai dapat maksimal.
“Melihat dari potensi hasil Mustaban antara 8-10 ton/ha, sudah pasti para pemulia dan peneliti dari PAIR merasa belum puas. Oleh sebab itu di musim tanam berikutnya akan lebih diintensifkan lagi dalam budidaya termasuk dalam penanganan organisme tanaman yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal,” kata Totti.
Kegiatan panen raya yang diprakarsai oleh Bappeda Banten dengan tajuk Pilot Project Penanaman Mustaban ini mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat.
Menurut penuturan Totti, masyarakat berharap pengembangan varietas Mustaban tidak hanya terbatas pada produksinya saja, tetapi juga perlu dikawal sampai pada pemasaran berasnya.
“Untuk musim tanam berikutnya diharapkan luasan tanam Mustaban semakin bertambah, dan petani sudah siap mendukung dengan menyediakan lahan sekitar 4000 ha di kawasan kota Serang,” ujar Totti.
Sebagai Kepala PAIR, Totti berharap kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman pangan secara intensif terus dilakukan untuk perbaikan genetik dan pengembangan varietas padi unggul untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Komoditi pengembangan varietas padi lokal tetap menjadi salah satu fokus penelitian dalam rangka turut membantu peningkatan hasil daerah melalui pengembangan tanaman pangan,” harap Totti.
Kepala Bappeda Banten, M. Yusuf menyambut baik hasil penelitian BATAN berupa varietas Mustaban. Ia berharap varietas ini berkembang luas di Banten. Selain keberhasilan dalam perbaikan varietas, perlu juga dilihat dari sisi sosio ekonominya.
Asri/webbatan
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.