BESTTANGSEL.COM, TANGSEL – Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan (ATR/BPN) Kota Tangerang Selatan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggelar Gerakan Sinergi Reforma Agraria Nasional (GSRA) Tahun 2024, yang dicanangkan secara serentak di seluruh Kantor Pertanahan di Indonesia. Acara dilaksanakan di Aula Kantor BPN/ATR Kota Tangerang Selatan, di Jalan Letnan Soetopo, Rawa Mekar Jaya, Serpong, pada hari ini, Senin 22 April 2024.

Kepala Kantor Pertanahan Kota Tangsel, Shinta Purwitasari menjelaskan maksud dan tujuan Gerakan Sinergi Reforma Agraria adalah sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam akses permodalan dengan memanfaatkan sertipikat tanah.

“Hari ini telah dilaksanakan gerakan sinergi reforma agraria, yang dilaksanakan serentak di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Maksud dan tujuannya adalah percepatan reforma agraria, untuk mensinergikan dengan pelaku usaha, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Apa saja kegiatannya? Tentunya ada akses permodalan, tentunya dengan pengembangan usaha pelaku UMKM di Kota Tangerang Selatan,”ujar Shinta.

Lanjutnya,”Tahun ini kita melaksanakan serentak, untuk bersinergi bersama-sama yang dicanangkan oleh Menteri Agraria, Kepala Badan Pertanahan Nasional yang diwakili oleh bapak Dirjen, di Sukabumi Cianjur yang juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia.”

Shinta juga mengatakan bahwa Gerakan Sinergi Reforma Agraria BPN Kota Tangsel, telah dilakukan sejak tahun 2021 dengan 220 UKM binaan.

“Kantor Pertanahan Tangsel sudah dilaksanakan sejak tahun 2021, dengan UKM binaan sebanyak 220 KK, di tahun 2022 di Kedaung sebanyak 200 KK juga, lalu di Pondok Aren pada tahun 2023 sebanyak 200 KK. Nah pada tahun 2024 ini kita berencana untuk melakukan pembinaan UKM di Kelurahan Ciater sebanyak 100 KK. Tentunya dengan kegiatan pendampingan, untuk penataan aksesnya yaitu bagaimana sertipikat yang diterima itu bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat, dan tentunya sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh para pengrajin tempe, jadi sertifikat yang ada tidak diam tapi bisa berdaya guna termasuk kita memberikan akses permodalan ke perbankan,” tutup Shinta.

Leave a Reply