BESTTANGSEL.COM, JAKARTA- Adara Relief International (Adara) secara konsisten menyalurkan donasi dari para donatur kepada rakyat Palestina, khususnya untuk perempuan dan anak-anak sejak 2008. Setiap tahun, Adara memiliki program bantuan reguler yang disalurkan untuk bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, agama, dan lainnya. Hingga Agustus 2020, Adara telah menyalurkan donasi amanah bangsa Indonesia untuk beberapa program dari 11 program bantuan yang dicanangkan sejak awal tahun.
Memasuki kuartal IV tahun 2020, Adara memiliki lima program reguler yang masih berjalan. “Hingga akhir tahun ini kita akan bekerja menggalang dukungan bangsa Indonesia untuk Palestina. Kita akan fokus untuk program bantuan yatim Palestina, bantuan pengobatan untuk para korban serangan dan bom di Gaza dan Lebanon (bagi pengungsi Palestina), bantuan untuk 1.000 keluarga Palestina menghadapi musim dingin, bantuan untuk para penghafal Alquran dan muhafidz di Gaza dan pengungsian, serta bantuan pendidikan. Selain itu, juga kita akan melanjutkan penggalangan untuk program spesial yang diluncurkan Ramadhan lalu, yaitu bantuan wakaf sumur,” demikian papar Sri Vira Chandra, Ketua Adara dalam Raker Semester I (pertama) Agustus lalu.
Anak-anak dan perempuan merupakan pihak paling rentan terdampak penjajahan di wilayah Palestina. Kondisi ekonomi Palestina yang berada di bawah penjajahan berdampak pada meningkatnya jumlah angka kematian. Terbatasnya akses akibat penjajahan Zionis Israel membuat puluhan ribu yatim Palestina di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza banyak yang terlantar.
Persentase anak yatim di Palestina merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara lainnya. Menurut data 2018, ada sekitar 20.000 anak yatim di Jalur Gaza 25% di antaranya disebabkan oleh perang.
Serangan dan bom yang dilakukan Israel juga membuat banyak anak-anak Palestina terluka, kehilangan anggota tubuh, dan lumpuh. Tidak hanya luka fisik, tetapi juga luka psikologis. Adanya pandemi COVID-19 pun menambah daftar panjang krisis kesehatan di sana.
Kondisi kesehatan juga diperburuk karena kurangnya sumber persediaan air bersih. Sebanyak 97% air tercemar, sementara 800 sumur di Gaza dihancurkan sehingga banyak keluarga kekurangan air. Sekitar 17.100 orang di wilayah Timur Gaza menanti sumber-sumber air bersih baru untuk bertahan hidup.
Mayoritas jumlah rakyat Palestina hidup bergantung pada bantuan. Ekonomi yang sulit menyebabkan para orang tua tidak mampu membeli peralatan sekolah atau bahkan menyekolahkan anak-anak mereka. Kehidupan keluarga-keluarga di Palestina sangat jauh dari kata sejahtera. Tempat tinggal yang jauh dari layak, dengan kondisi memprihatinkan apalagi saat memasuki musim dingin.
Mereka tinggal di rumah darurat yang terbuat dari besi tanpa penghangat. Saat musim dingin tiba, suhu di Palestina bisa mencapai nol derajat. Sudah barang pasti, warga Palestina kekurangan pakaian hangat, selimut, dan mesin pemanas.
Meski hidup dalam penjajahan, Palestina tidak pernah kehabisan para penghafal Alquran dan muhafidz. Alquran menjadi kekuatan rakyat Palestina menghadapi kondisi sulit akibat blokade dan penjajahan Israel. Ini juga membangun optimisme dalam diri mereka untuk terus memiliki harapan-harapan positif.
Bantuan dan dukungan dari masyarakat Indonesia sangat berarti untuk keberlangsungan hidup saudara kita di Palestina. Untuk itu, Adara menjalankan beberapa progam bantuan dengan paket donasi yang beragam, di antaranya:
Paket Bantuan Yatim sebesar Rp50.000 berbentuk santunan, hadiah, dan gathering yatim di Gaza dan Tepi Barat. Paket Donasi Wakaf Sumur sebesar Rp100.000 untuk pembangunan sumber air bersih di Wilayah 48 dan Gaza. Paket Bantuan Pendidikan sebesar Rp100.000 untuk 200 anak-anak Palestina. Paket Bantuan Kesehatan sebesar Rp150.000 berbentuk bantuan operasi, P3K, pengobatan COVID-19, dan trauma healing di Gaza dan Lebanon. Paket Sembako sebesar Rp100.000 dan Paket Penghangat yang terdiri dari baju hangat dan selimut sebesar Rp300.000 untuk 1.000 keluarga Palestina di musim dingin. Paket bantuan Halaqah Quran sebesar Rp100.000 atau Rp2.800.000 kafalah per bulan unttuk para penghafal Quran dan muhafidz di Gaza dan pengungsian.
Berdonasi untuk Palestina hakikatnya adalah meraih keberkahan dari pusat di mana keberkahan itu bersumber. Adara tetap optimis akan potensi baik dan kepedulian masyarakat Indonesia yang tetap berdonasi untuk Palestina meski sedang berada di tengah pandemi COVID-19. Untuk itu, agar lebih mengenalkan dan meraih dukungan bagi program-program bantuan tersebut, Adara akan mengadakan berbagai kegiatan menarik berisi berbagai informasi, cerita-cerita inspiratif dan kisah cinta yang tak pernah pupus dari bangsa Palestina khususnya perempuan dan anak-anaknya bagi negeri mereka yang telah lama dijajah dalam rangkaian acara jelang Family Festival Jilid II.
Mengulang sukses Family Festival 2019 lalu, Adara akan mengadakan serangkaian acara mulai Oktober hingga Desember mendatang. Pada 2 Oktober 2020 nanti, bertepatan dengan peringatan 883 tahun pembebasan Al Quds oleh Sholahuddin, Adara akan menggelar talkshow daring yang menghadirkan nara sumber langsung dari Palestina serta meluncurkan gerakan #se-Ribuan Cinta Untuk Palestina #jutaan keberkahan untuk kita.
Berbagai penampilan menarik dari talenta Indonesia, aneka lomba dan sebuah sajian spesial dari Adara, yaitu keseruan peluncuran film keluarga “Rejeki Gak Akan Kabur” garapan sutradara drama musikal Family Festival Adara 2019 lalu, Umank Ady juga akan digelar pada November dan Desember mendatang. Seperti apa keseruannya? Pantau terus informasinya di media sosial Adara. (**)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.