BESTTANGSEL.COM, TANGERANG- Program Studi Arsitektur UMN meraih sejumlah penghargaan dalam Malam Anugerah Penghargaan Arsitektur IAI Banten 2022 yang diselenggarakan di Hall 10, ICE BSD pada Minggu (20/11). Dua penghargaan itu diberikan untuk buku “Runduk Padi di Balik Barisan Tombak” dan bangunan UMN.
“Runduk Padi di Balik Barisan Tombak: Sebuah Cerita tentang Ciptagelar” merupakan hasil pengukuran, observasi lapangan, dan wawancara langsung kepada masyarakat adat dan perangkat desa di Kasepuhan Ciptagelar.
“Kami olah kembali data tersebut ke dalam bentuk maket, kompilasi foto, gambar-gambar arsitektur, sketsa, dan tulisan ke dalam sebuah buku,” jelas Ketua Program Studi Arsitektur UMN Irma Desiyana.
Buku ini memberikan gambaran tatanan sosial dan tata olah keruangan hingga cara masyarakat adat mempertahankan adat dan tradisi. Selain itu, Irma juga menjelaskan buku ini menjadi cara memelihara ekosistem lingkung bangun dan alam menuju lingkungan berkelanjutan di Kasepuhan Ciptagelar.
Buku yang terbit pada 2020 ini menang dalam kategori “Karya Tulis dan Riset Arsitektur” di Penghargaan Arsitektur IAI Banten 2022. Buku ini merupakan hasil tugas mata kuliah “Introduction to Sustainability” oleh para mahasiswa Arsitektur angkatan 2018.
Irma mengungkapkan pembuatan buku ini menjadi perwujudan salah satu cita-cita Prodi Arsitektur UMN untuk melestarikan adat dan kebudayaan lokal, khususnya di wilayah Banten. Hal ini bertujuan sebagai langkah untuk mendorong rasa cinta dan bangga atas budaya lokal.
“Kami juga ingin para mahasiswa kami belajar dan menghargai kearifan lokal yang menjunjung tinggi nilai sustainability,” lanjut Irma.
Nilai keberlanjutan memang menjadi salah satu prinsip yang dipegang oleh UMN. Hal ini pun tercermin di konsep bangunannya yang mengusung sustainability dan green building. Dalam acara Penghargaan Arsitektur IAI Banten 2022, bangunan UMN pun berhasil meraih penghargaan untuk kategori “Karya Pilihan Masyarakat”.
Pengurus IAI Banten, Apriani Kurnia Sarashayu mengungkapkan pemilihan bangunan kategori “Karya Pilihan Masyarakat” ini melibatkan ratusan warga di sejumlah wilayah Banten. IAI Banten pun menyebar survei kuesioner ke 400 responden.
“Dari kuesioner tersebut terdapat dua bangunan yang ada pada urutan teratas, yaitu Kampus Universitas Multimedia Nusantara dan Masjid Agung Banten,” ungkap Apriani.
Penghargaan Arsitektu IAI Banten 2022 merupakan bentuk apresiasi kepada arsitek, anggota IAI, dan berbagai karya arsitektur di Banten. Melalui penghargaan ini, Apriani berharap arsitektur, khususnya di Banten, dapat terus berkembang dan berorientasi terhadap masyarakat dan lingkungan. (red/*)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.