BESTTANGSEL.COM, SERPONG -Wartawan senior Margiono menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Selasa (1/2). Pemimpin media grup Rakyat Merdeka dan mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat ini meninggal dalam keadaan positif Covid-19.

Menurut anak ketiga Margiono, Nadia Wicak Ayu ayahnya sebelumnya dilarikan ke Rumah Sakit Eka Hospital pada 22 Januari setelah penyakit ginjal yang sudah lama dideritanya kambuh. Usai dirawat di RS Eka Hospital keadaan Margiono justru memburuk. Alhasil keluarga kemudian merujuk Margiono ke RSU Pusat Pertamina pada hari yang sama.

“Di RS Eka Hospital, bapak sudah langsung di pasang ventilator karena sudah sesak nafas,” ujar Nadia sebagaimana dikutip dari Radar Banten, Selasa (1/2). Menurut Nadia, hasil tes PCR di RS Eka Hospital menyatakan Margiono positif Covid-19, yang akhirnya harus dirujuk ke RS Pusat Pertamina dihari yang sama.

“Setelah di rujuk, keluarga sudah tidak bisa kontakan lagi. Tapi kondisi bapak beberapa hari membaik, tekanan darah udah mulai bagus, saturasi oksigennya juga sudah membaik,” jelasnya.

Beberapa hari dirawat di RS Pusat Pertamina, kondisi kesehatan Margiono kembali menurun dan pada malam Selasa sekitar pukul 23.00 WIB, Margiono kembali mendapat penanganan serius dari dokter. Sebelumnya, Margiono juga sudah beberapa kali cuci darah untuk penyakit ginjalnya. “Sekitar pukul 09.00, Selasa (1/2) keluarga dapat informasi bapak sudah meninggal,” ujar Nadia.

Nadia mengatakan, pihak keluarga tidak mengetahui darimana Margiono terpapar Covid-19. Menurutnya sebelum dirawat di RS Eka Hospital, Margiono tidak merasakan gelala umum Covid-19. Yang dirasanya hanya mengeluh sakit ginjal. “Kalau sebelumnya tidak tahu, gak ada gelala apapun, cuma pas medical check-up rutin ke rumah sakit, di jalan bapak mulai merasa sesak nafas, dan saat di cek PCR positif Covid-19,” tuturnya.

Nadia mengatakan, pihak keluarga memakamkan Margiono di TPU Jelupang, Jalan Perumahan Griya Asri, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Lokasinya tak jauh dari rumah duka. Pemakaman Margiono sendiri dilakukan mengggunakan Protokol Kesehatan (Prokes) dimana saat prosesi Solat jenazah, mayat Margiono sudah didalam peti dibungkus plastik.

Sejumlah kerabat dan kolega Margiono sejak awal informasi meninggalnya terus berdatangan ke rumah duka. Begitupun saat di TPU, sejumlah keluarga, kerabat, dan kolega juga menghadiri acara pemakaman Margiono. Sejumlah tokoh yang turut hadir diantaranya Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan, Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid, mantan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, Ketua PWI Pusat Atal Depari, anggota DPRD Kota Tangerang Baehaki, dan beberapa wartawan senior.

Sementara itu Anggota DPRD Kota Tangerang Ahmad Baihaki mengatakan, ia pernah didik sebagai wartawan oleh Margiono. Menurut Baihaki, Margiono adalah seorang pemimpin yang bisa mengayomi seluruh bawahannya. Ia juga mengatakan, Margiono merupakan sosok pekerja keras dan visioner. “Beliau orang baik, oerhatian sama bawahannya dan selalu menimbulkan suasana kerja yang penuh dengan ide-ide,” ujar Baihaki. (RED/*)

Leave a Reply