(Ki-Ka) : CEO Bintaro Kids Care, Rito Saputra, dokter spesialis anak, dr. Datu Bidang Irawaty Tambing, Sp.A, dan dokter hewan, drh M Anik D. Andriyani.

BESTTANGSEL.COM, BINTARO – Manfaat hewan ternyata tidak hanya untuk anak biasa, keberadaan hewan juga ternyata memberi dampak positif bagi penderita autisme. Meski tak dapat mengubah karakteristik anak autisme, jenis terapi dengan hewan ini telah terbukti memberikan banyak manfaat.

Terapi autisme dengan bantuan binatang (Animal Assisted Therapy) adalah terapi yang melibatkan hewan dalam prosesnya. Dalam terapi ini, hewan dapat membantu anak-anak autis belajar berempati, berkomunikasi, serta melakukan keterampilan sosial. Namun, hewan yang dilibatkan dalam terapi ini bukanlah hewan biasa, melainkan hewan yang sudah dilatih untuk melakukan hal-hal yang dapat membantu penderita autisme.

Animal Assisted Therapy (AAT) sebagai salah satu metode therapi penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), menjadi bahasan tema seminar series kedua yang digelar Bintaro Kids Care. Seminar yang diadakan pada Jumat, 19 Januari 2024 di Gramedia Emerald Bintaro, Pondok Aren Tangsel, menghadirkan Praktisi Psikolog Anak Berkubutuhan Khusus, CEO Bintaro Kids Care, Rito Saputra, dokter spesialis anak, dr. Datu Bidang Irawaty Tambing, Sp.A, dan dokter hewan, drh M Anik D. Andriyani.

Seminar penanganan ABK metode AAT Bintaro Kids Care di Gramedia Emerald Bintaro, (19/01).

Seminar yang diikuti sekitar 20 orang peserta ini, secara gamblang membahas Animal Assisted Therapy yang diterapkan sebagai theraphi utama di Bintaro Kids Care. Hal ini dikatakan oleh Rito Saputra, CEO Bintaro Kids Care. Bahkan menurut Rito, 75 persen AAT mampu membuat seorang Anak Berkebutuhan Khusus menjadi lebih stabil.

“AAT sudah kami terapkan sejak berdirinya Bintaro Kids Care, karena metode ini mampu menstabilkan Anak Berkebutuhan Khusus hingga 75 persen. Jika diterapkan bersamaan dengan metode DCOA maka bisa menstabilkan anak ABK 95 persen,” ujar Rito yang sudah lebih dari 10 tahun menangani ABK.

Manfaat AAT yang sudah terbukti berhasil juga dikatakan oleh dokter spesialis anak, Datu Bidang Irawaty Tambing. Hal ini dikatakan dr. Datu berdasarkan pengalamannya dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus yang dilakukannya bersama Rito.

Dia juga memberi batasan bahwa AAT baiknya diterapkan pada ABK sejak usia 2 tahun hingga maksimal 15 tahun.

“Usia 2 tahun itu dimana fisik anak sudah mulai terbentuk dengan baik. Di usia ini anak-anak mudah dikendalikan dan diarahkan,” ujar dr. Datu.

Terkait binatang Kuda yang digunakan di Bintaro Kids Care sebagai asisten therapi, Rito menjelaskan bahwa Kuda memiliki hubungan chemistri dan lebih mudah berinteraksi dengan manusia.

“Kuda bisa dikondisikan menjadi sisten dengan lebih dulu diketahui asal usulnya, siapa pemilik, yang merawatnya dan pelatihnya, sehingga bisa didapat benar-benar kuda yang baik untuk theraphi,” ungkap Rito.

Terkait hal tersebut, dokter hewan, drh. M Anik D. Andriyani, menjelaskan bahwa selain bisa meningkatkan emosional anak dengan ekspresinya, kuda juga dapat melatih fisik anak dengan cara menunggang kuda.

“Adapun terapi autisme dengan bantuan binatang ini bisa dilakukan di rumah, sekolah, atau klinik. Sesi terapi pun bisa dilakukan secara individu atau berkelompok dengan bantuan terapis profesional,” tutup Anik. (red/*)

Leave a Reply