BESTTANGSEL.COM, Jakarta – Industri bakery dan cakery di Indonesia kedatangan pemain baru yang siap menggebrak pasar dengan kualitas tinggi dan harga bersahabat. Humble Baker, sebuah brand roti dan kue artisan, secara resmi membuka gerai pertamanya di Jl. Wolter Monginsidi No.120, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/01). Grand launching ini dihadiri oleh para pendiri Humble Baker, yakni Dr. Indrawan Nugroho, Rex Marindo, Chef Ibnu Pratama, dan Deddy Corbuzier, serta berbagai tamu dari industri kuliner, media, dan komunitas bisnis.
Mengusung konsep artisan bakery dengan harga terjangkau, Humble Baker berkomitmen menghadirkan produk berkualitas tinggi yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Berbagai pilihan roti dan kue tersedia, mulai dari sourdough, whole wheat, pumpkin doughnuts, hingga premium cake. Tak hanya menyasar pelanggan ritel (B2C), Humble Baker juga menawarkan kemitraan strategis bagi bisnis kuliner (B2B) seperti restoran, kafe, hotel, dan catering yang ingin menghadirkan bakery artisan tanpa harus repot memproduksi sendiri.
Visi Besar: Membangun Ekosistem Bakery di Indonesia

Foto bersama founder dan kru Humble Baker.
Salah satu pendiri Humble Baker, Dr. Indrawan Nugroho, menyatakan bahwa kehadiran Humble Baker bukan sekadar untuk menjual roti dan kue, tetapi juga untuk membangun ekosistem bakery di Indonesia.
“Akhir-akhir ini, pasar bakery Indonesia dibanjiri merek luar negeri. Kami hadir dengan ambisi besar, yaitu menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri dalam industri bakery. Humble Baker ingin membuktikan bahwa merek lokal bisa memiliki kualitas tinggi, rasa autentik, dan daya saing yang kuat,” tutur Dr. Indrawan Nugroho.
Humble Baker tidak hanya memproduksi roti dan kue untuk konsumsi langsung, tetapi juga membantu berbagai UKM, restoran, kafe, dan perusahaan besar dalam mengembangkan produk bakery artisan mereka. Dengan model kemitraan ini, Humble Baker menangani seluruh proses R&D, produksi, dan pengembangan resep, sehingga mitra bisnis bisa lebih fokus pada operasional dan pemasaran.
“Daripada mereka pusing mulai dari nol, lebih baik bekerja sama dengan kami. Kami yang membuat resep khusus untuk mereka, kami yang memproduksi, dan mereka tinggal menjual dengan merek mereka sendiri,” ujar Dr. Indrawan Nugroho.
Model Bisnis: B2C dan B2B dengan Kemungkinan Franchise
Humble Baker menjalankan dua model bisnis utama:
B2C (Business to Consumer): Melalui gerai fisik, pelanggan bisa datang langsung dan menikmati roti serta kue artisan berkualitas.
B2B (Business to Business): Menyediakan layanan produksi dan pengembangan bakery artisan bagi berbagai bisnis kuliner.
Saat ini, franchise masih dalam tahap pertimbangan, tetapi Humble Baker telah siap menjadi outsourcing bagi bisnis yang ingin memiliki produk bakery artisan tanpa harus membangun fasilitas produksi sendiri.
Masa Depan Humble Baker
Dengan visi besar dan strategi yang matang, Humble Baker bertekad membawa industri bakery Indonesia ke level yang lebih tinggi. Ke depannya, brand ini akan terus berinovasi dalam menghadirkan produk berkualitas tinggi yang dapat dinikmati lebih banyak orang, sekaligus membuka lebih banyak peluang kolaborasi dengan para pelaku industri kuliner.
Bagi yang penasaran dengan kelezatan roti dan kue artisan Humble Baker, gerai pertama di Jakarta Selatan kini telah resmi dibuka dan siap menyambut para pecinta kuliner. (red/*)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.