Kolaborasi 3 Lembaga Gelar Pelatihan Daring Bahasa dan Budaya Akademik Belanda

BESTTANGSEL.COM, JAKARTA- Tidak hanya menyenangkan mempelajari bahasa dan budaya suatu negara menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, Forum Alumni Penerima Beasiswa 5000 Doktor Kementerian Agama RI bekerjasama dengan Nuffic Neso-NL Alumni Network Indonesia, dan Erasmus Training Centre (ETC) menyelenggarakan program pelatihan singkat secara online ’90 Menit Belajar Bahasa dan Budaya Akademik Belanda’ pada Senin, (30/08/2021).

Program yang dilaksanakan melalui platform zoom dan dimoderatori oleh M. Maulana Taufik atau yang biasa disapa Molly selaku Education Promotion Nuffic Neso Indonesia ini, bertujuan untuk mempelajari dasar-dasar bahasa Belanda, mengenal budaya akademik dan budaya hidup masyarakat Belanda, serta menggali informasi seputar beasiswa studi di Belanda.

Dalam sambutan pembukaan, Manager PMU 5000 Doktor Luar Negeri Kementerian Agama RI, Yeni Ratna Yuningsih, PhD menyambut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini. “Atas nama Kementerian Agama, saya sangat bersyukur dan bangga dengan  terselenggaranya acara ini. Program ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa dan mahasiswi di bawah naungan perguruan tinggi keagamaan Islam, khususnya; dan masyarakat umum lainya pada umumnya untuk mendapatkan wawasan baru tentang bahasa Belanda serta informasi mengenai kehidupan akademik dan kultur masyarakat negeri kincir angin,” ungkap Yeni.

Direktur Erasmus Training Centre (ETC), Fons van Oosterhout, saat menghadiri acara dan menjadi pemateri kunci (keynote speaker) pada pelatihan singkat, yang mengusung tema ‘Why Should We Learn the Dutch Language and Culture?’.

Fons menyebutkan beberapa alasan penting mengapa bahasa Belanda perlu dipelajari dan dikuasai. Diantaranya karena bahasa Belanda sangat relatif mudah untuk dipelajari sebab, memiliki akar bahasa yang sama seperti Inggris dan Jerman, dan bahkan hampir 5000 kata serapan Bahasa Indonesia juga berasal dari bahasa Belanda. Lebih jauh lagi ia juga tegaskan bahwa dengan mempelajari bahasa, kita pun dapat menciptakan peluang karir kerja yang lebih baik di masa depan.

Materi pelatihan daring 90 menit belajar Bahasa dan budaya akademik Belanda diawali dengan materi dari Dr. Muhammad Latif Fauzi (Alumnus Program Beasiswa 5000 Doktor Kementerian Agama RI di Leiden University, Belanda). Dr. Latif yang merupakan merupakan bagian dari angkatan pertama penerima beasiswa 5000 Doktor ini mengisahkan pengalamannya melanjutkan kuliah S3 di Belanda dengan beasiswa 5000 Doktor sekaligus mengenal budaya akademik Belanda.

“Belanda sudah seperti rumah ‘akademik’ kedua dalam hidup saya, karena saya menyelesaikan studi S2 dan S3 di negeri tulip ini,” kenang Latif.

Gentha Sally (Admission & Outreach Erasmus Training Centre, Jakarta) bertindak sebagai pembicara kedua, dan menyampaikan informasi seputar program kursus bahasa Belanda dari Erasmus Training Centre (ETC) Jakarta serta materi terkait budaya masyarakat Belanda.

Sally menyebutkan, “Salah satunya apabila kita ingin bertemu atau membuat janji (appointment/meeting) dengan orang Belanda, kita sebaiknya membuat janji bertemu dari jauh-jauh hari dan jangan sampai terlambat datang di waktu yang telah disepakati. Ini karena budaya masyarakat Belanda yang sangat on time,” ungkapnya.

Sesi pamungkas acara ini adalah penyampaian materi dari Rina Slamet, salah satu pengajar di Erasmus Training Centre, Jakarta. Ia memulai paparan materinya dengan menyampaikan sejarah dan rumpun bahasa Belanda. Secara dialogis dan interaktif, ia mengajak peserta untuk mengenal dasar gramatika bahasa Belanda hingga menyebut huruf alfabet, nomor, kata sapaan, serta penggunaan kata kerja dasar dalam Bahasa Belanda.

Secara terpisah, Dr. Khamami Zada, selaku fasilitator acara ini juga mengungkapkan bahwasanya program semacam ini harus terus digalakkan, khususnya di kalangan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) di bawah naungan Kementerian Agama RI. Karena selain menjadi ‘virus penyemangat’ agar masyarakat juga tambah percaya diri untuk mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri, program semacam ini juga akan sangat bermanfaat dalam membantu mewujudkan cita-cita perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama RI di masa depan, ‘Towards World class university,” tutup ketua forum alumni 5000 Doktor ini.

NL Alumni Network
Jejaring alumni Belanda kami terdiri dari ribuan profesional Indonesia yang terus bertumbuh seiring dengan sekitar 500 mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan studi mereka di Belanda setiap tahunnya. Jejaring alumni Belanda di Indonesia sangat beragam dari segi umur, lokasi geografis, latar belakang akademis, dan keahlian profesional.

Untuk menciptakan kesadaran dan membangun rasa saling memiliki dari para alumni, kami mengadakan kegiatan-kegiatan yang berfokus pada penguatan jejaring dan mendukung pengembangan profesional. Secara strategis, kami mengikutsertakan para alumni dengan berbagai proyek, pertukaran keilmuan dan kesempatan perdagangan dan invesitasi. Kami juga mengadakan job fair yang menyediakan akses bagi alumni Belanda dengan berbagai kesempatan karir di perusahaan Belanda dan Indonesia. (Red/*)