BESTTANGSEL.COM, Tangerang – Sinar Mas Land sebagai pionir integrated smart digital city mendukung acara Krypto Event, yang diselenggarakan KryptoSEA di auditorium 9 gedung GOP 9, BSD Green Office Park, Sabtu, (25/08/2018).

KryptoSEA merupakan platform fintech yang menjembatani antara dunia keuangan tradisional (flat money) dan keuangan berbasis teknologi blockchain. Singkatnya,  KryptoSea adalah sebuah exchange yang didesain sedemikian rupa dengan teknologi cloud. Serta interface yang memudahkan para trader melakukan transaksi crypto currency.

Kryptosea dimulai dengan adanya sebuah problem, yakni masih kurangnya jumlah exchange yang ada dan begitu banyak pemain yang berkecimpung dalam crypto di pasar Asia Tengara. Seperti diketahui pasar di negara Asia Tengara cukup besar terutama negara Indonesia. KryptoSea tidak hanya membuat sebuah crypto exchange yang aman dan stabil dan interface yang mumpuni.

Sejumlah narasumber pengisi event ini adalah Donny Pramono (owner Sour Sally), Calvin Kizana (Founder and CEO of PicMix and PlayDay), serta Josh Hong dari IBM Singapura. Mereka membagikan trik and tips dalam membeli Initial Coin Offering atau ICO yang tepat serta kuntungan yang dapat digunakan sehari-hari.

Irawan Harahap, Digital Hub Project Leader menjelaskan dalam siaran pers nya hari ini , ”Sebuah kebanggaan bagi Sinar Mas Land khususnya BSD City dapat menjadi host venue perhelatan acara Krypto Event. Kami menyadari kemajuan teknologi berimbas disemua sektor termasuk sistem pembayaran yang mulai shifting ke dunia digital seperti crypto currency . Untuk itu, kami perlu menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Acara ini tentunya akan memberikan nilai tambah bagi BSD City, karena tempat kami kerap kali menjadi host dari sejumlah event di dunia IT dan Digital. BSD City saat ini juga tengah bertransformasi menjadi Integrated smart digital city dan saat ini sedang membangun sebuah kawasan Digital Hub yaitu sebuah kawasan khusus bagi pelaku usaha di dunia industry IT dan Teknologi Digital”.

Mengenal cryptocurrentcy, si mata uang digital

Sekarang ini, teknologi blockchain dan cryptocurrency telah menjadi fenomena global yang banyak dikenal orang. Bahkan banyak perusahaan di dunia yang juga akhirnya berlomba-lomba untuk memanfaatkan teknologi blockchain ini untuk berbagai bidang, serta menciptakan cryptocurrency mereka sendiri. Indonesia pun tidak ingin ketinggalan untuk terjun dalam bidang ini. Salah satunya adalah KryptoSEA. KryptoSEA merupakan platform Fintech yang menjembatani antara dunia keuangan tradisional (flat money) dan keuangan berbasis teknologi blockchain. Platform ini adalah proyek ICO baru berasal dari Indonesia yang memfokuskan bisnisnya pada cryptocurrency exchange pada wilayah SEA (South East Asia).

Core dari KryptoSEA adalah bursa aset digital (crypto exchange) di mana pengguna bisa menjual atau membeli “blue-chip” cryptocurrencies seperti Bitcoin, Ethereum, dan Stellar. Masyarakat juga dapat menantikan token-token baru asli Indonesia. Semua penggalangan ICO (Initial Coin Offering) di bursa KryptoSEA akan melalui proses Due Dilligence yang ketat, sehingga memastikan kualitas dan legalitas aset digital yang dilisting.

“KryptoSEA percaya bahwa ICO dan Bursa Aset Digital akan mendisrupsi IPO dan bursa saham tradisional pada masa mendatang. Target user KryptoSEA adalah konsumen produk keuangan di Asia Tenggara.” Ujar Toto Kurnia, Co-founder KryptoSEA.

Berbeda dari cryptocurrency pada umumnya yang tidak dimengerti orang awam, KryptoSEA akan meluncurkan satu aplikasi dompet untuk memasyarakatkan cryptocurrency. Aplikasi yang akan menjadi fintech marketplace ini memungkinkan aset digital bekerjasama dengan berbagai pemain tradisional fintech seperti P2P lending, e-Wallet, Ecommerce, Loyalty, Remittance, dan sebagainya. Untuk memudahkan penukaran aset digital dan fiat money, KryptoSEA app akan menyediakan fitur “Human ATM” dan “Kios Mitra” dimana berbagai individu dan lokasi bisa menjembatani pertukaran.

Melalui kerjasama pihak ketiga, saat ini sudah ada lebih dari 7.000 kios di seluruh Indonesia yang siap bekerjasama menjadi “Kios Mitra” KryptoSEA. KryptoSEA juga meluncurkan tokennya sendiri (“SEA token”) yang akan menjadi “perangko” dalam seluruh transaksi di platform fintech KryptoSEA. Aplikasi KryptoSEA berencana launching pada kwartal empat 2018.

Walaupun produk belum launching, sudah ada lebih dari 2500 user terdaftar di platform KryptoSEA. KryptoSEA didirikan pada tahun 2018 oleh tiga sekawan dari Bandung yaitu Toto Kurnia, Abed Darmawan, dan Ikin Wirawan.

Transformasi BSD City menjadi Integrated smart digital city

Sudah tidak asing lagi bahwa saat ini Sinar Mas Land selaku pengembang kota mandiri BSD City, gencar menghadirkan fasilitas dan infrastruktur berbasis teknologi. BSD City bertransformasi menjadi integrated smart digital city untuk memudahkan masyarakat dalam melalukan kegitan sehari-harinya, dibantu dengan beragam fasilitas teknologi. Keberadaan infrastruktur jaringan fiber optik tentu semakin memperkuat BSD City dalam penyedeiaan akses internet dan kecepatan pengiriman data, high resiliencies fiber backbone, keterbukaan akes untuk fleksibilitas hingga kesiapan pelayanan cloud kelas dunia.

Komitmen BSD City tidak hanya sebatas hal diatas, transformasi ini berlanjut dengan mengalokasikan satu kawasan untuk komunitas digital, yakni Digital Hub.

Berdiri diatas lahan seluas 25,86 Ha, terletak di bagian selatan Green Office Park, BSD City. Digital Hub merupakan inovasi Sinar Mas Land untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi digital. Kawasan ini dilengkapi dengan sistem infrastruktur teknologi, fasilitas premium, serta lokasi yang strategis dan multi akses.

Digital Hub BSD City didedikasikan sebagai ‘Silicon Valley’ Indonesia yang akan menunjang operasional dan aktivitas keseharian perusahaan teknologi dan digital. Beragam perusahaan teknologi dan digital mulai dari startup company, animation institution, technology leaders hingga pendidikan yang bergerak di bidang IT Science telah menjadi tenant di kawasan ini.

“perkembangan industri teknlogi yang sangat dinamis, menjadi semangat Sinar Mas Land untuk serius menggarap kawasan Digital Hub.” Tambah Irawan Harahap.

Kawasan Digital Hub dikembangkan secara bertahap, untuk fase pertama adalah pembangunan gedung yang bernama “Knowledge Hub” yang diperkirakan akan rampung pada tahun 2020 mendatang. Perusahaan mengalokasikan dana sebesar Rp 7 triliun untuk membangun kawasan Digital Hub.

 

Asri/rlls

Leave a Reply