BESTTANGSEL.COM, SERPONG -Perkembangan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tangerang Selatan terus mengalami kemajuan, terutama sekali setelah adanya Gerai Lengkong, sebuah wadah yang menampung dan memasarkan berbagai produk dari para pelaku UMKM.

Ditemui di lokasi gerai di Ruko Golden Square Blok GS No.5, Jalan Raya Ciater, Serpong Pendiri sekaligus Pemimpin Gerai Lengkong, Lista Hurustiati mengatakan bahwa saat ini Gerai Lengkong telah menampung sekitar 230 jenis produk pelaku UMKM. 230 jenis produk dengan jumlah item ratusan itu terdiri dari makanan, minuman, baju, souvenir, cemilan, frozen food yang seluruhnya asli hasil kreatifitas pelaku UMKM Tangsel.

“230 jenis produk UMKM ini dimiliki oleh 142 pelaku UMKM. Jadi satu orang pelaku UMKM punya 1 sampai 3 produk disini,” ujar Lista, Selasa (30/11). Lista mengakui di tengah pandemi covid-19 yang masih bergejolak turut mempengaruhi psikologis dari para pelaku UMKM karena lesunya penjualan produk.

Banyak pelaku UMKM yang mengeluh padanya, karena menurunnya penjualan terlebih banyak pelaku UMKM yang masih bingung untuk memasarkan produk mereka. Atas dasar itu ia kemudian berinisiatif membuka Gerai Lengkong untuk menampung semua pelaku UMKM.

Menurut wanita yang juga menggeluti profesi sebagai advokat ini, berbekal pengalamannya menggeluti dunia usaha, saat ini produk UMKM di Gerai Lengkong telah memiliki pasar tersendiri, sehingga penjualannyapun sudah dapat dilalukan secara kontinyu atau terus menerus.

“Saya dibantu tim yang tiap hari memasarkan produk melalui instagram, tokopedia, shoope dan website. Dan Alhamdulilah setiap hari ada saja permintaan. Ini memang penguatannya di medsos,” ujarnya. Disamping memasarkan produk melalui medsos, pihaknya juga aktif memasarkan produk melalui event-event yang ada di Kota Tangsel.

Lista mengakui tidak mudah membangun Gerai Lengkong yang saat ini sudah berjalan hampir dua tahun. Diawal pendiriannya pelaku UMKM yang ia tampung hanya 10 orang sebelum akhirnya mencapai ratusan pelaku UMKM. Demi membantu pelaku UMKM agar produk terus berputar dan menghindari kadaluwarsa ia bahkan merogoh kocek pribadi untuk membeli seluruh produk pelaku UMKM dan kemudian memasarkannya kembali di Gerai Lengkong.

“Jadi saya berlakukan sistem beli putus. Saya beli produk dalam jumlah besar ke mereka dengan harga lebih murah dari harga biasa. Nah, selisih itu yang jadi keuntungan untuk bisa mempekerjakan karyawan dan perawatan gedung,” ujarnya.

Lista mengatakan dirinya tidak berfikir mencari keuntungan dalam membesarkan Gerai Lengkong. Ia hanya ingin membantu pelaku UMKM agar tetap bisa memasarkan produk mereka ditengah pandemi.

“Saya tidak berfikir untung rugi. Tapi saya cenderung berfikir punya usaha bermanfaat bagi banyak orang. Rejeki datangnya dari Allah dan Alhamdulilah Gerai Lengkong tetap berjalan sampai dua tahun ini,” tandasnya. (RED/FULL)

Leave a Reply