BESTTANGSEL.COM, JAKARTA- Ayo Less Waste (ALW) melakukan edukasi lingkungan pada Ahad, 17 Maret 2024 di Masjid Al Ihsan, Cinere, Depok, Jawa Barat pada event Pesantren Kilat yang diadakan kerjasama masjid terkait dengan Yayasan Al Gibran.Pada acara tersebut hadir sekitar 70 anak berusia 4-12 tahun.

Edukasi lingkungan dimulai dengan sesi FGD. Peserta diarahkan Tim ALW untuk berdiskusi dan mencari tahu mengenai serba-serbi kota Depok kota tempat mereka tinggal. Seperti berapa jumlah penduduknya, suku aslinya, permasalahan, kelebihan, kekurangan, serta kondisi sosial dan lingkungan kota Depok sendiri. Sekalipun masih sekitar TK dan SD, namun kreativitas dan keaktivas peserta itu luar biasa.

Setelah FGD, para peserta diminta presentasi berkelompok. Setiap kelompok memiliki 1 Kakak pembimbing dan mereka ternyata luwes dan berbeda-beda dalam kreasinya. Ada kelompok yang menuliskan hasil diskusi, hingga ada yang membuat mind mapping hingga menggambar peta kota Depok. Para peserta yang usianya beragam terkadang menimbulkan tawa karena ada anak-anak usia 4-6 tahun yang masih jenaka tindakannya. FGD ini melatih leadership, team work hingga daya pikir kritis anak-anak agar lebih mengenali dan mencintai lingkungan tempat mereka tinggal.

Selanjutnya, adalah simulasi Hulu ke Hilir. Dalam simulasi ini, ALW mengarahkan para peserta untuk berbaris dan role play menjadi rumah-rumah, pabrik-pabrik, penduduk di desa dan kota yang dilewati suatu sungai. Selanjutnya para peserta didik diberikan berbagai sampah yang akan dituangkan ke sungai yang mengalir. Simulasi ini berguna sebagai shock therapy dimana anak-anak melihat langsung dan dapat membayangkan bagaiamana dampak jika membuang sampah sembarangan di sungai dan nantinya berujung ke muara hingga lautan.

Fanny Merliana, sebagai koordinator acara dari Yayasan Al Gibran menyampaikan antusiasnya. Ada yang beda lho di Pesantren Kilat Al Gibran Sekolah Qur’an di Masjid Al Ihsan 1445 H, kita berkolaborasi dengan Ayo Less Waste di Pesantren Kilat kali ini.

Acara ini menyenangkan dan sangat interaktif, anak-anak bisa saling diskusi dan menuangkan ide-idenya di kertas dan setelah itu melakukan presentasi. Banyak manfaat yang didapatkan, dari sisi pengetahuan, kekompakkan, melatih percaya diri dan keberanian.

“Apalagi sesi simulasi Hulu ke Hilir, yang bisa menggambarkan air yang bersih bisa menjadi kotor dan merusak lingkungan karena ulah manusia. Hal-hal yang berat mengenai lingkungan dikemas dengan ringan bersama Kaka-Kaka dari ALW. Terimakasih Kak karena telah memberikan gambaran secara mudah dan jelas mengenai lingkungan” Ujar Fanny. (red/*)

Leave a Reply