BESTTANGSEL.COM, PAMULANG- Sudah 8 tahun, tepatnya sejak 27 Desember 2012, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Triaswara hadir menyapa warga Reni Jaya Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel). Minggu, 20 September 2020, TBM Triaswara dikunjungi Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie. Benyamin yang datang tanpa rombongan, sempat membuat Asep Sundjaya Permana, Founder TBM Triaswara merasa terharu.

“Jangan lihat fisiknya. TBM itu yang penting harus kontekstual, mengikuti zaman. Jangan menyerah dan mati karena tergilas era digital. Terus bangkit dan lahirkan ide-ide segar,” ujar Benyamin, seraya tangannya memeluk gitar yang ada di sampingnya.

“Saya kok langsung betah ya di TBM milik Pak Asep ini. Habis ada gitarnya, sih!” ujarnya, semangat dan disambut gelak tawa yang hadir. Tentu saja Asep semakin sumringah.

Tidak banyak bicara, Benyamin lantas memetik gitar sambil menyanyikan lagu-lagu dari Koes Plus, Ebiet G Ade, Beatles dan terakhir jarinya mahir memainkan melodi lagu Led Zeppelin berjudul Stairway to Heaven.

“Tahun 75 saya sudah main musik saat masih sekolah. Saya pemain band juga,” ujarnya, sambil tertawa renyah.

Lama bernyanyi bersama, Benyamin akhirnya menyudahi pertemuan. Dia berpesan agar Asep mengutarakan apa kebutuhan yang diperlukan supaya TBM nya tetap berjalan. Benyamin sadar, fungsi TBM adalah mencerdaskan masyarakat, karenanya perlu mendapat dukungan pemerintah setempat.

Terlahir dari keinginan Asep untuk ikut mencerdaskan masyarakat, TBM Triaswara hadir. Dengan dukungan dari komunitas masyarakat gemar membaca (Magma) Tangsel, TBM Triaswara saat ini sudah memiliki ratusan koleksi buku bacaan.

“Sebagian besar berisi pengetahuan seputar bahasa, seni, budaya dan pengetahuan umum lainnya. Sejumlah buku terkait teknik bermusik dan perkembangan musik di Tanah Air pun, pelan-pelan mulai mengisi rak buku yang ada,” ujar Asep yang saat ini aktif mengajar di SMKN 5 Tangsel.

Meski Asep tahu bahwa saat ini masyarakat lebih mencintai gadget ketimbang buku bacaan, namun Asep sang pejuang literasi di Tangsel ini tidak patah semangat.

“Saya tidak mau kalah oleh zaman. Saya akan terus menyuarakan supaya orang gemar membaca. Membaca itu jendela dunia,” pungkasnya. (**)

Leave a Reply