BESTTANGSEL.COM, JAKARTA-Ada 364 data variabel yang bisa diolah, yang terdiri atas 117 variabel kepesertaan, 119 variabel pelayanan kapitasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 128 variabel pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), serta data sampel BPJS Kesehatan di awal tahun 2019. Semua terangkum lengkap dalam Buku Statistik JKN 2014-2018 yang diluncurkan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), pada Kamis (18/6/2020) dengan tetap mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Buku Statistik JKN 2014-2018 merupakan buah dari kerjasama yang telah dibina antara DJSN dan PBJS Kesehatan selama 2 tahun terakhir. Buku ini menampilkan data pengelolaan JKN-KIS selama kurun waktu 6 tahun, dan diharapkan dapat menjadi panduan dalam membuat kebijakan dalam upaya menghasilkan program JKN yang lebih baik di masa mendatang.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan, bahwa data kelolaan Program JKN-KIS merupakan aset yang dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal oleh negara untuk kemajuan kesehatan masyarakat Indonesia.

“Data yang kami miliki menjadi dasar untuk melakukan perencanaan, penganggaran, proyeksi anggaran, operasional kegiatan serta penelitian. Sedangkan untuk para pemangku kepentingan, data yang kami miliki dapat dimanfaatkan untuk keperluan sosialisasi, edukasi, pemberian informasi, maupun untuk keperluan penelitian dan pengambilan kebijakan strategis yang kredibel berbasis bukti (evidence based policy),” ujar Fachmi Idris di sela peluncuran buku tersebut.

Fachmi berharap buku tersebut akan memudahkan pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan khusunya terkait dengan program JKN di masing-masing daerah. Pemda juga dapat makin mudah dalam proses mengakses data dan informasi dimanapun dan kapanpun diperlukan, sehingga lebih efisien, lebih mudah, dan lebih cepat.

Fachmi juga mengatakan bahwa baru-baru ini BPJS Kesehatan juga membuka akses bagi pemerintah daerah untuk dapat melihat data-data terkait pengelolaan Program JKN-KIS di tiap-tiap kabupaten/kota melalui Dashboard JKN. Data-data tersebut berupa capaian cakupan kepesertaan, profil kepesertaan, fasilitas kesehatan yang bekerja sama, serta data pemanfaatan pelayanan kesehatan di masing-masing daerah.

Tak lupa Fachmi juga memberikan apresiasinya kepada DJSN yang telah menerbitkan Buku Statistik JKN ini. Ia berharap dukungan BPJS Kesehatan berupa data-data statistik yang disajikan dalam buku ini juga dapat menjadi sarana informasi bagi para pemangku kepentingan, akademisi, peneliti serta semua pihak yang hendak memperdalam tentang penyelenggaraan Program JKN-KIS.

“Sehingga nantinya informasi yang diperoleh dari buku ini dapat menjadi dasar bagi pihak lain untuk berpartisipasi memberikan masukan perbaikan terkait penyelenggaraan Program JKN-KIS,” tegasnya.

“Buku ini menyajikan data-data dari aspek kepesertaan, aspek pelayanan kesehatan, aspek iuran dan aspek-aspek lainnya dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS. Data-data yang disajikan dalam buku ini juga dapat menjadi indikator apakah Program JKN-KIS yang diselenggarakan selama ini telah sejalan dengan Peta JKN yang telah ditetapkan,” pungkas Fachmi.

Hadir dalam peluncuran tersebut, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Pembangunan Muhadjir Effendy mengungkapkan dengan data dalam buku ini, akan ada kepastian tentang sumber data primer dan menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin berperan dalam membenahi, menyempurnakan dan memajukan Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia.

Muhadjir juga menandai bahwa masih ada yang harus dibenahi dalam pelayanan JKN berdasarkan paparan dari buku tersebut, terutama dalam kaitannya dengan masalah kualitas pelayanan, kemudian juga kesetaraan di dalam pelayanan, kemudian kemudahan akses di dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sementara itu, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional TB Achmad Choesni menyatakan terimakasihnya kepada BPJS Kesehatan yang mau bersinergi. “BPJS Kesehatan memiliki alat rekam dan penyimpanan data yang baik, sehingga data dapat kita olah dengan baik, sehingga bisa dijadikan tolok ukur penyelenggaraan JKN di masa mendatang,” kata Choesni yang juga berencana secara rutin menerbitkan buku statistik JKN-KIS tersebut. (As)

Leave a Reply