BESTTANGSEL.COM, TANGERANG – Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Direct breastfeeding atau pemberian ASI secara langsung akan membentuk perkembangan emosional bayi, karena dalam dekapan ibu selama disusui, bayi bersentuhan langsung dengan ibu sehingga mendapatkan kehangatan, kasih sayang, ikatan emosional dan rasa aman.
Menurut dokter spesialis laktasi KMNC Graha Raya, dr. Sarah Audia Hasna, IBCLC, direct breastfeeding lebih menyehatkan karena ada hormon dan bakteri prebiotik di transfer langsung dari ibu ke bayi. Tidak hanya menjaga daya tahan tubuh atau imun bayi lebih optimal, menyusui dengan baik dan benar sejatinya akan mencegah anak menjadi stunting. Selain baik untuk kesehatan bayi, menyusui juga baik bagi kesehatan ibu, seperti terhindarnya ibu dari masalah abses, hingga menekan 30 persen terjadinya cancer.
Dengan manfaat melimpah yang dirasakan oleh ibu dan bayi, yang menyusu langsung pada ibunya, tidak ada lagi ada alasan para ibu untuk tidak menyusui anaknya. Namun pada prakteknya tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, tidak sedikit kaum ibu yang tidak bisa menyusui langsung atau melakukan direct breastfeeding kepada bayinya. Masalahnya cukup beragam, seperti; bayi tak kenal puting, bayi sudah terbiasa susu formula, bayi hanya bisa menyusu melalui dot, ASI tidak lancar, hingga menimbulkan rasa panik pada seorang ibu. Untuk itu, seorang ibu memerlukan bimbingan agar bisa kembali menyusui buah hatinya.
Klinik Laktasi Kosambi Maternal and Children (KMNC) Graha Raya, Tangerang, mencoba memberi solusi agar program menyusui langsung atau direct breastfeeding bisa kembali normal.
“Saat ini awareness ibu untuk menyusui sangat tinggi. Sayangnya, banyak dari mereka tidak mendapat informasi yang cukup tentang direct breastfeeding karena kurangnya pelatihan. Setelah mereka mengetahui dampak susu formula, dampak penggunaan dot pada bayi, akhirnya mereka ingin kembali bisa menyusui. Untuk itulah Klinik Laktasi KMNC hadir, sebagai solusi kepada para ibu yang ingin menyusui bayinya secara langsung,” papar dr. Sarah, pada Rabu, (28/09).
Dokter Sarah juga menjelaskan tata laksana pasien Klinik Laktasi KMNC. “Pertama-tama yang diajarkan di klinik laktasi adalah, skin to skin, bayi pake diapers aja, digendong sama ibunya dengan menggunakan kain jarik atau, baby wearing. Proses skin to skin ini dilakukan sampai insting bayinya balik, dan mau kembali menyusu kepada ibunya. Dari proses ini kita bisa cari tahu apa penyebab bayi tersebut tidak ingin menyusu pada ibunya, misal terbiasa pada dot, maka dot nya akan kita singkirkan. Di sinilah terkadang ibu menjadi panik karena anak akan terus menangis, tetapi jika ibu dan bayi ada di klinik, maka kepanikannya akan berkurang karena ada dokter yang mendampingi,” ungkap dr. Sarah yang sudah memiliki sertifikasi pelatihan konselor Laktasi sejak tahun 2010.
Proses direct breastfeeding umumnya membutuhkan waktu konseling 3-4 hari dengan menginap di KMNC Graha Raya, tentunya dengan dukungan dari keluarga, program ini bisa berhasil dengan baik.
Tidak hanya program laktasi ibu kandung, program direct breastfeeding juga dapat diikuti oleh calon ibu adopsi. “Saat ini pasien kami yang ikut program laktasi ibu adopsi berasal dari Palembang, ibu tersebut akan siap menjadi ibu menyusui bagi bayi yang akan diadopsinya,” ungkap dr. Sarah.
“Klinik Laktasi KMNC telah dilengkapi dengan peralatan modern untuk menunjang keberhasilan program direct breastfeeding sesuai yang diharapkan,” tutup dr. Sarah. (red/*)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.