BESTTANGSEL.COM, Tangerang Selatan – Gerakan cegah osteoporosis (keropos tulang) pada Lanjut Usia (Lansia) kembali dilakukan oleh Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Tangerang Selatan (Tangsel). Kali ini dengan menggandeng Komunitas Kebugaran Lansia dan Pralansia (KKLP) Tangsel, PKM Bambu Apus dan Rumah Sakit Aria Sentra Medika (ASM) Ciputat, Perwatusi menggelar lomba senam bersama bagi lansia dan pencegahan osteoporosis di pelataran RS ASM Ciputat, Sabtu (19/01/2019). Lebih dari 500 lansia se-Tangsel dan sekitarnya, ikut dalam kompetisi tersebut.
“Kalau ikut semua ada sekitar 6000 orang, tetapi mengingat lokasi lahan kompetisi yang tidak memungkinkan maka peserta lomba kami batasi. Namun demikian, bagi yang belum berkesempatan ikut lomba, masih memiliki kesempatan, karena masih banyak giat yang akan kami adakan,” tutur dr. Abikara, Sp.OT, Ketua Perwatusi Tangsel yang juga dokter spesialis tulang RSUD Tangsel, RS Permata Pamulang dan RS Medika BSD.

(Ki-Ka) :drg. Siti Nurma, Ketua PKM Bambu Apus Pamulang, dr. Abikara Sp.OT, Ketua Perwatusi Tangsel, Nenden Mukhtar, Ketua Komunitas Kebugaran Lansia dan Pralansia Tangsel.
Menurut dr. Abi, demikian sang dokter biasa dipanggil, kompetisi senam diadakan sebagai salah satu upaya mensosialisasikan gerakan hidup sehat bebas osteoporosis, khususnya bagi para wanita Lansia.
“Hampir 70-80 persen wanita terkena osteoporosis, ini disebabkan karena wanita memiliki hormonal khususnya bagi yang sudah monopos. Agar tidak mengalami osteoporosis, wanita Lansia harus selalu bergerak aktif, di antaranya dengan senam. Disarankan senam yang diikuti adalah senam khusus Lansia,” ucapnya menambahkan.
Selain senam, Lansia juga harus menjaga asupan makanan, pola hidup sehat, dan gaya hidup sehat. “Sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berkalsium seperti susu dan makanan laut. Tidak merokok dan minum kopi, rutin berolahraga, dan cukup terpapar matahari. Sebab, vitamin D yang ada di bawah kulit kita akan aktif apabila terkena sinar matahari,” ungkap dr.Abi yang sejak tahun 2014 memimpin Perwatusi Tangsel.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KKLP Tangsel, Nenden Mukhtar mengatakan bahwa selain sebagai media untuk mencegah osteoporosis para Lansia, kompetisi senam tersebut juga sebagai ajang untuk melatih daya ingat para Lansia.

Nenden Mukhtar (bertopi), Ketua KKLP Tangsel yang masih tampak energik di usia 68 tahun, karena rajin mengikuti senam cegah osteoporosis.
“Untuk mengikuti kompetisi, maka peserta harus sering berlatih, dan mengingat gerakan senam tersebut. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi daya ingat para Lansia. Selain itu, dengan berkumpul seperti ini para Lansia akan merasa gembira, dan melupakan kesepiannya sehingga mereka akan menjadi sehat dan mandiri,” jelas Nenden yang masih tampak energik di usia 68 tahun.
Kegiatan Lansia Tangsel menurut Nenden tidak hanya sebatas lomba, hampir setiap hari para Lansia mengikuti senam yang diadakan di beberapa lokasi seperti di kantor sekertariat KKLP di Pamulang, RS Permata Pamulang, maupun di balai warga yang ada si Kelurahan dan Kecamatan di Tangsel.
“Kami juga rutin mengadakan edukasi kesehatan, tour dalam rangka mensosialisasikan gerakan pencegahan osteoporosis, bakti sosial dan lain sebagainya. Kami ingin Lansia memiliki aktivitas yang bisa menunjang kesehatan dan kemandiriannya,” ungkap Nenden.
Butuh Perhatian Pemkot Tangsel

Wanita Lansia dan Pralansia di Tangsel.
Meski sering melakukan sosialisasi dan menerima penghargaan, menurut Nenden, kegiatan Lansia di Tangsel masih belum mendapat dukungan maksimal dari Pemkot khususnya dari dinas terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), maupun Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Dalam setiap kegiatan kami lakukan secara swadaya, hingga kini belum ada anggaran khusus bagi Lansia dari Pemkot Tangsel, meski begitu KKLP selalu melaporkan kegiatan dan prestasi yang berhasil kami raih di tingkat nasional kepada dinas terkait. Harapannya Pemkot Tangsel bisa lebih memperhatikan para Lansia. Dan bagi Lansia diharapkan bisa terus mandiri dan terus mendukung kegiatan KKLP ataupun Perwatusi, intinya adalah dari kita untuk kita,” pungkas Nenden.
Asri
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.