BESTTANGSEL.COM, Jakarta – Untuk kesekian kalinya pemerintah Belanda memberikan beasiswa program Master “StuNed” (Studi di Nederland) bagi putra-putri Indonesia yang berprestasi. Minggu, 20 Mei 2018, Nuffic Neso Indonesia sebagai organisasi resmi internasional di bidang pendidikan memberikan pembekalan kepada para penerima beasiswa, sekaligus meresmikan Ikatan Alumni StuNed (I Am StuNed). Acara yang diadakan di Aston Suite Jakarta tersebut, juga di hadiri oleh Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro, tokoh memiliki andil besar dalam pengembangan beasiswa StuNed.

StuNed, adalah program beasiswa yang merupakan bagian dari kebijakan kerjasama pembangunan pemerintah Belanda. StuNed memprioritaskan beberapa bidang seperti yang tercantum dalam Multi Annual Policy Framework yaitu Perdagangan Internasional, Keuangan dan Ekonomi (International Trade, Finance and Economics), Transportasi, (Agro) Logistik dan Infrastruktur (Transport, (Agro) logistics and Infrastructure), Keamanan dan Penegakan Hukum (Security and Rule of Law), Agro-Pangan dan Hortikultura (Agro-Food and Horticulture).

Penerima program beasiswa StuNed merupakan individu dan institusi terpilih yang berkomitment untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kapasitas institusi, memperkuat kerjasama kedua negara, serta meningkatkan efektifitas program-program kerja yang berjalan.

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl menerangkan, “Tahun akademik September 2018 ini, pelamar beasiswa StuNed bersaing ketat pada proses Administrative assessment, Competitive and excellence-based assessment. Lima puluh lima kandidat unggul berhasil mendapatkan dukungan dari StuNed untuk melanjutkan program Master di sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Belanda. Penerima beasiswa StuNed tahun ini tidak hanya kualitas yang terpantau semakin tinggi namun juga dinilai lebih beragam dari sisi latar belakang profesi dan pilihan program studi.”

Melalui StuNed, lebih dari 4,500 warga negara Indonesia yang dinilai unggul telah menempuh studi di Belanda dalam kurun waktu 18 tahun sejak diresmikannya StuNed pada tahun 2000.

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl (kiri), saat memberikan plakat kepada Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro (kanan), tokoh yang banyak andil dalam pengembangan beasiswa StuNed. (foto : Istimewa)

Berangkat dari StuNed yang telah mencetak lulusan terbaik maka para alumni StuNed sepakat untuk dapat memaksimalkan kontribusi kepada Indonesia dan juga mendorong Kerjasama bilateral yang lebih komperhensif antara Indonesia-Belanda. Untuk mencapai tujuan tersebut, bersamaan dengan StuNed Awardee Welcoming Session telah diresmikan Ikatan Alumni StuNed – I Am StuNed – yang diharapkan menjadi wadah untuk menghubungkan, mengkomunikasikan, mengkolaborasikan, dan mensinergikan ide, potensi dan pemikiran alumni StuNed.

Banyak hal yang didapatkan selama studi di Belanda yang mendorong para alumni StuNed untuk mensinergikannya menjadi kontribusi yang lebih bermakna. Diharapkan bidang keahlian yang beragam seperti yang diprioritas StuNed maupun bidang strategis lainnya dapat menjadi faktor penggerak bagi peningkatan daya saing Indonesia di era global. Hal inilah yang digarisbawahi oleh Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (1993-1998). Wardiman yang pernah menjabat sebagai ketua selection committee Beasiswa StuNed (2005-2009) , juga  merupakan alumni Belanda (Delft University of Technology).

Nuffic Neso Indonesia adalah kantor perwakilan Nuffic, organisasi non profit di Belanda yang ditunjuk resmi menangani kerja sama internasional di bidang pendidikan dan didanai oleh pemerintah Belanda. Nuffic Neso Indonesia menyediakan informasi serta memberikan konsultasi secara cuma-cuma mengenai lebih dari 2.100 program studi yang diberikan dalam bahasa Inggris. Nuffic Neso Indonesia juga memprakarsai dan memfasilitasi kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara institusi di Indonesia dan Belanda serta menawarkan, mewakili pemerintah Belanda, beasiswa untuk warga negara Indonesia setiap tahunnya.

 

Asri

 

Leave a Reply