BESTTANGSEL.COM, JAKARTA – Sekitar 400 siswa-siswi SMP dan SMU sederajat dari 93 sekolah di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Cilegon, antusias mengikuti Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) yang diselenggarakan Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada 7 – 8 September 2019 di gedung PP-IPTEK Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Kompetisi roket air merupakan ajang adu keterampilan bagi pelajar usia 12 – 16 tahun di bidang teknologi antariksa, dimana roket air digunakan sebagai media dalam menjelaskan prinsip sains yang dikenal dengan Hukum Newton.

Kompetisi ini terdiri dari 2 sesi, yakni pembuatan roket air dan peluncuran roket air. Hari ini, Sabtu (7/9) para peserta dibekali pelatihan dalam Workshop pembuatan roket air dengan membuat 1 buah roket, kemudian dilanjutkan membuat 1 buah roket untuk kompetisi.

Roket air terbuat dari bahan botol plastik berkaborasi dengan jumlah minimal sebanyak 2 (dua) buah botol yang akan dirakit menjadi satu bagian badan (body) roket air. Badan roket air dilengkapi dengan sirip roket yang terbuat dari bahan infraboard atau sterofoam tebal yang dipotong dan dibentuk seperti sirip roket pesawat ulang alik yang sudah ditentukan oleh panitia.

Selanjutnya, para peserta akan diajak lapangan untuk melakukan uji coba peluncuran roket air. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba peluncuran dan dilanjutkan dengan kompetisi peluncuran sesi 1 berdasarkan zona/target sasaran yang jaraknya dari titik luncur sepanjang 50 meter.

Esok hari tanggal 8 September 2019, peserta akan melakukan peluncuran roket air sesi 2. Penilaian akan diambil jarak yang terdekat dengan target, baik dari peluncuran sesi 1 maupun sesi 2. Setelah penilaian, 50 pemenang terbaik berhak melanjutkan ke tingkat nasional.

(Ki-Ka) : Kepala sub divisi Program dan pendidikan PP IPTEK, Putu Lia Suryaningsih, dan Kepala Divisi Operasi PP IPTEK, Setyo Purnomo.

“Selain untuk mewadahi potensi bidang sains bagi generasi muda untuk terus berkembang dan turut berperan serta dalam kemajuan teknologi dibidang antariksa, tujuan kompetisi roket air, yaitu untuk menumbuhkembangkan minat, kreatifitas, dan inovasi pelajar Indonesia terhadap pengembangan teknologi kedirgantaraan,” tutur Kepala sub divisi Program dan pendidikan PP IPTEK, Putu Lia Suryaningsih, di sela kegiatan.

Menurut Lia, selain di Jabodetabek dan Cilegon, KRAR juga juga diselenggarakan di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan yang digelar oleh science center di masing-masing wilayah.

“KRAR dilakukan sebagai tahap awal dari kompetisi roket air selanjutnya, yakni Kompetisi Roket Air Tingkat Nasional (KRAN) yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 – 30 September 2019 di PP-IPTEK, Jakarta. Serta Kompetisi Roket Air Internasional se-Asia Pasifik (KRAI) yang tahun ini akan diselenggarakan oleh Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) di Jepang bulan November mendatang.

“Tiket ke Jepang dan akomodasi selama di sana akan menjadi hadiah bagi pemenang KRAN,” imbuhnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Divisi Operasi PP- IPTEK, Setyo Purnomo mengatakan bahwa KRAR telah bekerjasama dengan LAPAN dan perguruan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. “Ada beberapa seperti Universitas Negeri Jakarta, dan untuk KRAN kami akan bekerjasama dengan Universitas Indonesia.”

 

(Asri)

Leave a Reply