BESTTANGSEL.COM, TANGERANG – Siloam Hospitals Group hari ini, Senin (25/11), secara resmi membuka Siloam Training Center (STC), fasilitas pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan Indonesia. Pelayanan kesehatan bermutu tinggi tidak pernah lepas dari tenaga medis yang terlatih dan kompeten. STC merupakan salah satu bentuk konkret dari komitmen Siloam Hospitals Group dalam mempersiapkan tenaga medis kompeten demi pelayanan prima di setiap jaringan Siloam Hospitals Group.

Sebagai pusat pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja sama oleh Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (PPSDM Kemenkes RI), STC siap untuk melatih tenaga kesehatan, tidak hanya untuk jaringan Siloam Hospitals Group, namun juga terbuka untuk rumah sakit lainnya.

Berlokasi di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan Lantai 10, Lippo Village, Tangerang, STC menyediakan program pelatihan yang didukung oleh fasilitas ruang kelas memadai, pengajar yang kompeten, serta materi pelatihan berdasarkan evidence-based practice dan pelatihan kurikulum standar oleh PPSDM Kemenkes RI.

Caroline Riady, (kanan), CEO/ Deputy President Director Siloam Hospitals Group, bersama M. Royan dari Kemenkes dan Kadis Dinkes Provinsi Banten, saat meninjau langsung ruang pelatihan.

STC juga menyediakan fasilitas ruang simulasi berupa mini hospital Iayaknya rumah sakit sebenarnya, yang terdiri dari area registrasi, rawat jalan, rawat inap, Intensive Care Unit (ICU) & Neonatal Intensive Care Unit (NICU), ruang operasi termasuk ruang persiapan operasi dan ruang pulih sadar, emergency (IGD), ruang resusitasi, ruang observasi, serta ruang bersih dan persiapan obat, termasuk ruang pencampuran kemoterapi.

“Dengan pertumbuhan pesat dari industri pelayanan kesehatan di Indonesia, tantangan rumah sakit ada di ketersediaan SDM. Kami harapkan bahwa keberadaan STC tidak hanya berdampak pada standar pelayanan kesehatan di Siloam Hospitals Group, tetapi juga turut mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di seluruh Indonesia,” ujar Caroline Riady, CEO/ Deputy President Director Siloam Hospitals Group.

Selain dihadiri oleh pimpinan dan manajemen Siloam Hospitals Group dan tamu undangan, acara peresmian ini juga dihadiri oleh Drs. M. Royan, M. Kes selaku Kepala Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan PPSDM Kemenkes RI.

”Kami sangat mendukung kehadiran STC yang kami lihat sebagai mitra pemerintah untuk memajukan dan mengembangkan pelayanan kesehatan berkualitas. Kami berharap dengan hadirnya fasilitas ini, akan lebih banyak lagi tenaga kesehatan yang dapat dilatih dan dipersiapkan untuk menjadi profesional yang handal dan kompeten dalam menjalankan pelayanan kesehatan di Indonesia,” ujar M. Royan.

STC juga bekerja sama dengan organisasi profesi keperawatan kritis untuk memberikan pelatihan dalam bentuk teori dan praktik pelayanan keperawatan kritis. Program pelatihan komprehensif ICU tersebut terbagi atas tiga gelombang yang masing-masing dilaksanakan dalam jangka waktu 12 minggu, dimana gelombang pertama akan dimulai pada 7 Januari 2019. Dengan dipandu oleh para pengajar profesional yang terdiri dari perawat berpengalaman dalam bidang critical care dan dokter spesialis Siloam Hospitals Group, pembekalan teori akan dilaksanakan di STC serta akan dilakukan praktik lapangan.

”Dalam pelaksanaan pelatihan di STC, kami bekerja sama dengan pengajar profesional yang terdiri dari perawat berpengalaman dalam bidang terkait di jaringan Siloam Hospitals Group. Kami sangat berterima kasih untuk dukungan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan asosiasi profesi lairmya dalam realisasi proses pembelajaran di STC,” jelas Siti Komariah, Head of Division Siloam Training Center and Professional Development. 

STC juga memfasilitasi para peserta dengan akreditasi pelatihan dari PPSDM Kemenkes RI serta sertifikasi pelatihan dan keahlian dari organisasi profesi terkait. Usai mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan telah mampu menjadi tenaga kesehatan yang handal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

 

Asri

Leave a Reply