BESTTANGSEL.COM, Tangerang Selatan -Homeschooling Primagama BSD, menanamkan jiwa sosial kepada para pelajarnya dengan cara mengajarkan berbagi terhadap sesama di Taman Perdamaian, BSD, serpong, Jumat (12/10/2018).
Pantauan awak media di lapangan, sejumlah pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tersebut mengelilingi Taman Perdamaian membagikan satu – per satu nasi box dengan ikhlas kepada masyarakat sekitar. Box dibagikan kepada anak-anak, orang dewasa hingga orangtua yang sedang beraktivitas lingkungan tersebut.
Tika Dian Pangastuti selaku Kepala Sekolah Homeschooling Primagama saat diwawancara awak media menjelaskan, kegiatan berbagi ini merupakan program rutin sekolahnya yang dilakukan setiap hati Jumat yang bertujuan untuk melatih para siswanya agar terbiasa melakukan kegiatan bersosial dalam kehidupan sehari-harinya dengan berbagi bersama untuk menumbuhkan nilai keikhlasan dalam berbagi. Selain itu mereka juga tanpa disadari dilatih untuk menjadi anak yang pemberani dan disiplin terhadap waktu.
“Makanan yang disiapkan sebanyak 40 porsi, untuk kegiatan diluar seperti ini untuk biayanya difasilitasi dari sekolah namun ada juga dana sumbangan dari para orangtua. Untuk lokasi kegiatan kita semgaja memilih di Taman Perdamaian karena tempat ini setrategis dan banyak orang orang berkumpul disini dan selain disini, kita juga kadang di Taman Kota 1, Taman Kota 2 dan di Tandon Ciater,” jelasnya.
Tika mengatakan, Homeschooling Primagama sama halnya dengan sekolah nonformal pada umumnya. Namun pembedanya adalah homeschooling Primagama belajarnya lebih memfokuskan ke pendekatan psikologi peserta didiknya yang dikuatkan dengan langsung terjun ke masyarakat seperti ini.
“Dan kita juga mengutamakan mengajarkan nilai kerakter dan kebudayaan,” tambahnya.
Kegiatan belajar mengajar berbagi tersebut mendapat penilaian positif dari masyarakat sekitar, salah satunya Edy Rusmono selaku Pengelollah Gedung Bulu Tangkis disekitar Taman Perdamaian.
“Menurut saya bagus sekali ya, anak anak diusia dini sudah diajarkan berbagi, karena jaman sekarangkan tau sendiri pengaruh dari teknologi kadang-kadang membuat orang cuek, anak anak sekarang kan banyak yang cuek, tapi kalau orang tua sudah melatih anaknya dari usia dini mudah mudahan mereka akan ingat dan peduli kepada lingkungannya,” katanya.
“Saya berharap mudah mudahan mereka menjadi anak anak yang peduli dan tidak cuek, dan kalau bisa kegiatan ini dilakukan terus-menerus, paling tidak sebulan sekali biar dia ingat terus, karena jarang sekali kegiatan seperti ini,” ujar Edy.
Sementara salah satu walimurid Febi merasa senang melihat anaknya berbagi kepada orang lain. “Senang banget, mereka juga ada kepeduliannya kepada lingkungan dan itu bukan hanya didalam ruangan saja tapi di praktikan diluar lingkungan seperti ini,” tuturnya.
Ia mengaku, dirinya memilih pendidikannya di Homeschooling untuk memberikan rasa nyaman terhadap anaknya dalam mengenyam pendidikan karena menurutnya di Homschooling gurunya ramah, anaknya lebih diperhatikan, serta pelajarannya juga dipantau sampai anak mengerti dan bisa.
“Dan gurunya itu menganggap anak-anak ini seperti anaknya sendiri, kasih sayangnya lebih, jadi sebagai orang tua merasa nyaman dan merasa aman dari rasa takut dibuli,” tukasnya.
Asri/bbs
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.