BESTTANGSEL.COM, BANTEN- Kehadiran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan hadirnya tenaga kerja siap kerja di Indonesia. Sayangnya, hal tersebut belum sesuai yang diharapkan karena masih ada “The Missing Link” antara SMK dengan IDUKA yang salah satunya berupa Kurikulum di SMK yang belum memenuhi standar IDUKA (Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja).

Menyikapi hal tersebut, Skill Development Center (SDC) Banten, bersinergi dengan Industri Ekonomi Kreatif dan Poltek SSR yang berbasis di Manchester, UK menggelar workshop “Singkronisasi Kompetensi dan Kurikulum Keahlian Multimedia bersama Industri Ekonomi Kreatif”. Kegiatan yang diadakan pada, Rabu (31/03), di Aula SMK PGRI I, Balaraja, Kab. Tangerang, Banten tersebut, bertujuan untuk mengawinkan antara SMK Jurusan Multimedia dan Industri tersebut agar terjadi Link and Match yang dapat meningkatkan daya saing keahlian, dan memperluas penyerapan tanaga kerja lulusan SMK yang sampai saat ini masih menjadi penyumbang pengangguran tertinggi.

“Ada 45 SMK se-Banten, Khusunya Kab. Tangerang, Kota Tangsel dan Kab. Pandeglang mengikuti kegiatan Workshop ini yang sebelumnya sudah menandatangani kesepakatan dengan Industri Kreatif dan Poltek SSR di Bogor bulan lalu, yang disaksikan oleh Ditjen Mitras Kemendikbur RI dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kab. Tangerang. Workshop ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang sudah di teken bersama, ” tutur M. Khozin, Direktur Eksekutif SDC Banten, Kamis (1/04).

Lanjut Khozin, ” Kalau Gap Kurikulum antara SMK dengan industry dan Pendidikan tinggi kita biarkan tetap mengangah maka akan terjadi Missmatch lulusan SMK dengan Industri . Artinya SMK masih akan tetap istiqomah menjadi penyumbang potensial pengangguran Nasional. Kegiatan ini tentunya sebagai langkah untuk mengurangi gap tersebut. Lebih tehnis Worshop ini bermaksud merajut Benang Merah Kompetensi dan Kurikulum antara IDUKA – SMK – Perguruan Tinggi. Dengan kolaborasi antar mereka ini, maka alumni SMK kita tidak hanya memilki Kompetensi yang dibutuhkan oleh Industri lebih dari itu mereka akan memilki Daya Saing yang signifikan dengan keterlibatan Politenik”.

“Melalui kegiatan ini para alumni SMK diharapan bisa segera memasuki dunia kerja tanpa masa tunggu yang terlalu lama. Karena semakin meningkat keterserapan alumni SMK kedalam dunia kerja, maka semakin meningkat pertumbuhan ekonomi masyarakat kita, khususnya masyarakat Tangerang, Tangsel dan Pandeglang, Banten,” tutup Khozin.

Workshop ini dihadiri oleh Direktur Perusahaan Animasi Kampoong Monster Mas Alfi Zaki, Direktur Politeknik SSR Ibu Sandra, Ketua MMKS Kab. Tangerang, Dr. Imam Sutarya, M.Pd, Ketua Forom Komunikasi Kepala SMK Swasta Propinsi Banten Jamaludin, S. Ag., M.Si., dan diikuti oleh wakasek Kurikulum dan Kaprodi dari 45 SMK se-Banten.

“ Workshop ini memungkinkan alumni SMK kita berdaya saing tinggi dan memilki kesempatan lebih luas untuk memasuki dunia kerja karena sudah memilki Kompetensi yang inline dengan kebutahan Industri karena dengan sentuhan Industri Ekonomi kretaif dan Politeknik yang hadir pada acara workshop ini”, tutur Ketua MKKS Kab. Tangerang.

Sementara itu, Jamaludin dalam sambutanya mengatakan bahwa Workshop ini akan meningkat kompetensi Guru Produktif Multimedia yang akan berpengaruh pada meningkatnya kompetensi anak didiknya.

Direktur Politeknik SSR, Sandra menyambut baik kolaborasi ini dalam semangat melahirkan SDM Indonesia Unggul. “Kami mengapresiasi kolaborasi ini dalam rangka penyiapan SDM Indonesia yang unggul. Untuk ini kami telah menyiapkan Schoolarship bagi 200 anak milenial Banten dan mempersilahkan para guru produktif mengikuti TOT ( Training Of Trainer ) di Politeknik SSR,” tutup Sandra. (Red/As)

Leave a Reply