BESTTANGSEL.COM, CIPUTAT-  Upaya melindungi siswa, pendidik dan tenaga pendidikan dari berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikologis maupun seksual, Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel kembali melakukan Sosialisasi dan Evaluasi Satgas Perlindungan dan Pencegahan Kekerasan, sekaligus membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Acara digelar di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel, pada hari ini, Jumat, (13/9/2024).

Ditemui usai giat, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan perihal terkait.

“Intinya adalah kekerasan saat ini banyak dilakukan oleh anak anak sekolah. Keprihatinannya semakin dalam karena kekerasan itu dilakukan oleh anak anak sekolah yang harusnya belajar. Makanya dibentuklah Satgas PPK. Pembentukan satgas berdasarkan permendikbud ristek, nomor 46 tahun 2023, diarahkan untuk mengurangi atau mencegah kekerasan. Kita sudah membentuk satgasnya baik di tingkat kota, koordinasi dan komunikasi dengan Satpol PP dan Dindik menjadi sektornya. Kemudian, sekolah-sekolah juga membentuk satgas itu sendiri, harus dipacu harus dibangkitkan bergerak bersama sama, artinya sekarang ini peran sekolah harus lebih peduli,” ujar Benyamin.

Untuk mengcounter berita-berita buruk terkait tindak kekerasan, Benyamin menyarankan agar Satgas PPK harus menjalin sinergi dengan media untuk memberitakan hal hal positif tentang prestasi anak anak.

“Saat ini banyak hal positif yang dicapai oleh anak anak kita, banjiri dengan informasi terbaik,” ucap Benyamin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Deden Deni mengatakan bahwa para Satgas harus bisa membuat suasana menjadi lebih kondusif.

“Satgas harus bisa menyelesaikan kasus kasus kecil yang terjadi di sekolah, jangan sampai ke kepolisian. Karena saat di mediasi ternyata kasusnya tidak sebesar yang diberitakan,” tutup Deden. (red/*)

Leave a Reply