BESTTANGSEL.COM, Tangerang – Menjawab tantangan persaingan di bidang pengobatan anti penuaan (anti aging), Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik dan Regeneratif Medicine (PERDAWERI) menyelenggarakan “IndAAC Banten Indonesia Anti Aging Conference 2018”. Acara yang diadakan di Audiotorium Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Gading Serpong, pada 1-2 September 2018, dihadiri langsung oleh Ketua terpilih PB IDI Dr. Daeng M Faqih, SH, MH., Ketua IDI Cabang Banten, Dr. Hendrarto , SpTHTKL, Ketua Pengurus Pusat Perdaweri, Prof. DR.Dr. Abdul Razak Thaha MS.c, SpGK, serta Ketua Perdaweri Cabang Banten Dr. Zakky Zamzami Madjid, MARS, M.Kes.A3M.
Sebanyak 370 orang dokter yang tergabung dalam PERDAWERI seluruh Indonesia ikut dalam IndAAC 2018. Tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan terbaru seputar anti aging, wellness, estetik dan regeneratif medicine, dalam conference tersebut para dokter juga mendapat pengetahuan seputar masalah regulasi dan hukum dalam praktek kedokteran di bidang anti penuaan dan estetik.
“Semua praktek kedokteran termasuk juga kedokteran estetik memiliki batasan-batasan yang harus diketahui dan dijalankan secara benar oleh para dokter dengan menjamin keselamatan pasien. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang tata cara pengobatan, dari mulai ilmu, obat-obatan hingga alat dan teknologi yang digunakan harus memiliki ijin serta penelitian yang sudah terverifikasi dalam ilmu kedokteran, ” tutur Ketua terpilih PB IDI Dr. Daeng M Faqih, SH, MH, Sabtu (01/09).
Menurut Dr. Daeng, kebutuhan masyarakat akan layanan estetik di bidang medis semakin tinggi. “Sangat disayangkan jika kebutuhan masyarakat tersebut ditangani oleh dokter estetik asing, seperti Korea Selatan yang hingga saat ini masih menempati urutan paling atas pengobatan yang berkaitan dengan masalah kecantikan dan estetik. Untuk itu, dokter-dokter yang tergabung dalam PERDAWERI harus meningkatkan ilmu dan pengetahuan agar mampu bersaing.”
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Banten, Dr. Hendrarto , SpTHTKL, menyampaikan bahwa anggota PERDAWERI Banten sangat antusias terhadap ilmu pengetahuan baru, dan tak segan untuk merefresh ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya.
“Ini sebagai langkah awal untuk membentengi profesionalisme kerja yang dimiliki terhadap MEA,” ucap Dr. Hendrarto dan Dr. Zakky Zamzami Madjid, MARS, M.Kes.A3M.
Terkait acara IndAAC Banten 2018, Ketua Panitia acara Dr. Undang Sumpena memberikan apresiasinya kepada semua pihak yang mendukung hingga bisa terlaksananya kegiatan tersebut.
“Pentingnya kerjasama lintas sektoral dalam mempersiapkan Provinsi Banten di era Indonesian Anti Aging Health Tourism, agar menjadi salah satu Provinsi Tujuan Wisata Kesehatan yang utama di Indonesia. Untuk itu, kami selaku penyelenggara acara sangat berterimakasih dengan seluruh peserta, yakni anggota PERDAWERI, pengurus IDI serta instansi dan perusahaan yang ikut mendukung suksesnya kegiatan ini.”
“Dalam kegiatan IndAAC Banten 2018, ada 370 peserta, 20 pembicara, dan 30 sponsor yang merupakan suplayer produk dan alat kecantikan. Untuk itu kami sangat berterimakasih kepada semua pihak, juga kepada para sponsor yang telah mendukung acara ini dengan menggelar pameran serta memberikan ruang konsultasi langsung kepada seluruh peserta seminar sehingga menambah wawasan para dokter estetik,” pungkas dr.Riris Wd,M.Si Humas Perdaweri Banten.
Asri
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.