BESTTANGSEL.COM, SERPONG- Dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar setiap tahunnya merupakan sebuah berkah bagi umat muslim yang menjalankan puasa. Kegiatan puasa sendiri sudah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mulai dari fisik hingga mental.

Lalu bagaimanakah cara aman menjalankan puasa mungkin untuk penyandang diabetes atau para diabetesi? Berbeda dengan orang pada umumnya, penyandang diabetes harus mengontrol kadar gula yang ada dalam tubuh mereka. Pada saat berpuasa, orang diabetes akan lebih rentan mengalami kenaikan dan penurunan kadar gula darah sehingga akhirnya mengharuskan mereka untuk menjaga gaya hidup.

Bahkan pada sebagian pasien diabetes mereka harus menggunakan suntik insulin secara rutin hanya untuk menjaga kadar gula darahnya. Insulin sendiri merupakan hormon alami yang diproduksi oleh tubuh untuk membakar kadar gula yang ada dalam darah menjadi energi. Pada penyandang diabetes, insulin biasanya tidak dapat diproduksi dengan normal atau bahkan sudah tidak bisa diproduksi sama sekali.

Pada kondisi dan tipe diabetes tersebut, maka mereka harus mengambil suntik insulin harian demi menjaga kadar gula darah di dalam tubuh. Bagaimana tatalaksana suntik insulin bagi yang sedang berpuasa? Berikut penjelasan dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD.

Siapa yang Membutuhkan Suntik Insulin?

Penggunaan insulin diwajibkan pada penyandang diabetes tipe 1. Ini dikarenakan diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes dimana pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara alami lagi, sehingga pengidap diabetes tipe 1 akan sangat bergantung pada penggunaan suntik insulin untuk mengontrol kadar gulanya.

Berbeda dengan diabetes tipe 2 dimana tubuh mengalami resistensi insulin, atau tubuh masih dapat memproduksi insulin namun insulin tidak dapat bekerja secara efektif. Namun, jika tidak dikendalikan dengan baik, produksi insulin juga dapet menurun pada diabetes tipe 2 tahap lanjut.

Beberapa penderita diabetes tipe 2 mungkin juga akan diharuskan oleh dokter untuk menggunakan insulin, akan tetapi sebagian besar penderita diabetes tipe 2 dapat mengendalikan kadar gula darah dengan cara menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.

Bagaimana Penggunaan Insulin yang Benar Saat Puasa?

Bagi diabetesi yang harus menyuntikan insulin secara rutin, tidak perlu merasa kecil hati dulu, karena Anda mungkin masih dapat menjalankan puasa jika dokter Anda mengizinkannya.

Anda mungkin diperbolehkan untuk berpuasa jika diabetes yang Anda miliki masih dapat terkontrol dengan baik dan tidak memiliki gejala lainnya yang dapat membahayakan kesehatan. Jika Anda memutuskan untuk tetap berpuasa, maka ada hal yang perlu diketahui mengenai penggunaan insulin dan konsumsi obat semasa berpuasa:

1. Monitoring kadar gula
Melakukan monitoring kadar gula dalam darah pastinya penting untuk dilakukan pada saat berpuasa. Karena tidak makan dan minum selama seharian, mungkin akan mempengaruhi kadar gula dalam darah Anda, misalnya menyebabkan kadar gula melonjak tinggi daripada biasanya (hiperglikemia), atau kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).

Untuk menghindari itu terjadi, memonitor kadar gula darah Anda secara rutin setiap harinya, terutama awal-awal berpuasa. Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan sebelum sahur, pagi hari, tengah hari, menjelang sore, sebelum berbuka puasa, dua jam setelah berbuka puasa, dan kapan saja jika Anda mengalami gejala hipoglikemia (misalnya, keringat dingin, lemas, menggigil, berdebar, gemetar). Apabila mengalami hipoglikemia, segera hentikan puasa untuk sementara hingga kadar gula kembali normal kembali. Selain itu, apabila saat pemeriksaan gula darah Anda rata-rata lebih dari 250 mg/dL, maka diskusikan kembali dengan dokter apakah puasa dapat dilanjutkan.

2. Penggunaan insulin
Penggunaan insulin juga sebaiknya tetap dilakukan setiap hari sesuai dengan rekomendasi dokter.

Ada beberapa jenis insulin dari yang berjangka pendek hingga panjang, sehingga sebelum menentukan penggunaan insulin saat berpuasa konsultasikan dulu jenis insulin yang Anda gunakan dengan dokter. Selain itu, frekuensi penggunaan dan dosis insulin memerlukan penyesuaian selama puasa, dan mungkin akan berbeda dengan sebelum berpuasa. Diskusikan dengan dokter mengenai hal ini supaya ibadah puasa dapat dijalankan dengan lancar dan sehat.

3. Konsumsi obat
Meski berpuasa, konsumsi obat mungkin tetap harus dilakukan. Ingatlah bahwa saat berpuasa, mungkin ada perbedaan cara penggunaan obat, termasuk waktu makan obat, dosis obat, dan frekuensi penggunaan. Sampaikan dan diskusikan hal ini dengan dokter sebelum berpuasa.

Apakah Saya Penyandang Diabetes Boleh Berpuasa?

Diabetesi masih dapat melakukan puasa dengan normal, namun sebaiknya itu dilakukan berdasarkan setelah konsultasi bersama dengan dokter. Beberapa kondisi diabetes yang memiliki risiko tinggi dapat menyebabkan Anda tidak dianjurkan untuk berpuasa, seperti:

Penyandang diabetes tipe 1. Penyandang diabetes tipe 2 yang harus menggunakan suntik insulin multipel. Penyandang diabetes tipe 2 dengan gula darah yang belum terkendali. Pasien dengan riwayat gula darah rendah (hipoglikemia) yang berat dalam tiga bulan terakhir Pasien dengan riwayat ketoasidosis diabetik dalam tiga bulan terakhir Pasien dengan riwayat gula darah rendah berulang
Penyandang diabetes diikuti dengan kondisi kesehatan serius seperti penyakit ginjal yang berat atau komplikasi pembuluh darah Penyandand diabetes yang sedang sakit akut. Penyandang diabetes yang sedang hamil. Penyandang diabetes usia lanjut dengan banyak masalah kesehatan.

Namun jika Anda memiliki diabetes tipe apapun itu, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan Anda dapat melaksanakan puasa dengan aman. (red/*)

Leave a Reply