BESTTANGSEL.COM, PALANGKA RAYA- Jangan anggap remeh Vertigo, gangguan keseimbangan akibat terhambatnya aliran darah ke otak ini ternyata bisa menjadi pemicu stroke, jika gangguan tersebut terjadi di pusat syaraf otak.  Hal ini dikatakan oleh dr. Marthin Tori Sp.S, dari Siloam Hospitals Palangka Raya dalam kegiatan talk show yang bertajuk seputar gejala, penyebab,dan pencegahan mengenai stroke, Jumat (5/4/2019).

Stroke merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia termasuk di Indonesia, setelah penyakit jantung. Definisi dari stroke menurut WHO adalah kumpulan gejala yang muncul secara mendadak karena gangguan fungsi otak yang diakibatkan tidak lancarnya aliran pembuluh darah selama lebih dari 24 jam.

Peserta talk show kesehatan Siloam Hospitals Palangka Raya.

Jenis stroke terbagi dua yaitu stroke Iskemik (stroke sumbatan), yang merupakan stroke yang sering terjadi karena pembekuan darah menuju otak. Dan kedua stroke Hemoragik (stroke berdarah) yang merupakan pecahnya pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan yang sering terjadi karena hipertensi.

“Pola hidup sehat amatlah penting untuk menjaga berbagai macam penyakit yang timbul, salah satunya adalah stroke. Stroke dapat timbul karena pola hidup yang kurang terjaga seperti kurangnya berolahraga secara rutin dan akibat dari pola makan yang tidak sehat dan kurangnya asupan gizi. Untuk itu  pentingnya pelayanan kesehatan yang berkualitas baik guna memenuhi kebutuhan masyarakat,  untuk memajukan kesehatan masyarakat setempat. Untuk itu Kami, Siloam Hospitals Palangka Raya (SHPR) selalu bermitra dan bekerja sama erat dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,” tutur Direktur Siloam Hospitals Palangka Raya dr. Nicolaas Frits Turangan, M.M.

Lanjut Nicolaas, “Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis dokter menurut karakteristik di tahun 2018 banyak dialami oleh pasien usia lanjut (75 thn+) yaitu di angka 50,2% dengan 11,0% untuk gender laki-laki dan 12,6% di wilayah perkotaan, termasuk di Palangka Raya.”

“Penanganan stroke di SHPR dilakukan di antaranya dengan pemberian obat, proteksi fungsi otak, vitamin saraf, fisioterapi, dan penanganan serangan akut stroke sumbatan dengan menggunakan pengencer darah (trombolisis). SHPR juga memiliki tim kegawatan medis yang memberikan respon cepat penanganan kegawatan sejak pasien datang atau sejak ada panggilan ambulance yang siap selama 24 jam dengan menghubungi 1500911,” tutup Nicolaas.

 

 

Asri/rlls

Leave a Reply