Tetapi tidak semua pasien terlayani kebutuhan cuci darahnya karena keterbatasan unit mesin Hemodialisa dan biaya. Dengan kondisi ini Rumah Sakit Medika BSD membuka pusat layanan Hemodialisa atau cuci darah bagi penderita gagal ginjal di pusat layanan Hemodialisa dan Klinik Ginjal Hipertensi dan Diabetes (GHD).8-5des2015-batuginjal

Wakil Walikota Benyamin Davnie mengatakan, atas diresmikannya layanan Hemodialisa dan klinik GHD ini masyarakat dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi di RS ini juga melayani pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Dengan hadirnya klinik ini masyarakat tidak perlu repot-repot lagi ke rumh sakit lain dan bisa menggunakan BPJS Kesehatan,” ungkap Benyamin saat ditemui usai peresmian Layanan Hemodialisa dan Klinik GHD.

Benyamin menambahkan, pola hidup megapolitan masyarakat Tangsel akan berdampak buruk bagi kesehatan. Untuk itu, peran serta rumah sakit dalam mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan menjadi sangat penting.

“Dengan adanya pusat layanan ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan,” ucapnya.

Sementara itu Direktur RS Medika BSD Prof. Hafil Budianto menuturkan, setiap harinya pasien cuci darah sebanyak 24 orang, terlebih 98% pasien yang melakukan cuci darah rata-rata menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Untuk pasien BPJS Kesehatan dapat melakukan cuci darah dua kali dalam satu minggu tanpa dikenakan biaya. Sementara biaya cuci darah persekali datang di RS. Medika BSD Rp960 ribu.

“Kami membagi dalam dua shif perhari, dengan waktu cuci darah masing-masing 4 jam per pasien, kemudian untuk pelayanan sendiri, sekitar 2% yang membayar secara pribadi, kebanyakan pasien menggunakan BPJS Kesehatan” terangnya.‎

Ditambahkan oleh Kepala Klinik Ginjal Hipertensi dan Diabetes (GHD) RS. Medika BSD DR.dr. Bimanesh Sutardjo, dari tahun 2010 hingga 2015, pasien gagal ginjal di RS. Medika BSD naik hingga tiga kali lipat.‎ Sedangkan dengan alasan inilah, manejemen RS. Medika BSD Yusmah Salleh selaku Direktur PT. KPJM selanjutnya menambah kapasitas mesin cuci darah dari yang hanya ada sebanyak 8 unit kini sudah menjadi tersedia 16 unit dan rencananya kedepan akan terus ditingkatkan jumlahnya. (BR)

 

Teks/Editor: Bani Ramadhan

Foto: Berbagai Sumber