BESTTANGSEL.COM, Tangerang Selatan- Minuman teh segar bubble tea memang popular belakangan ini. Minuman ini berasal dari Taiwan yang sering disertai dengan mutiara atau topping lainnya.
Sampai saat ini, minuman berbahan dasar teh, susu, gula, es, yang dicampur bola-bola berwarna hitam itu memang masih laris manis di Indonesia. Bahkan hingga saat ini, banyak toko dan kedai yang menjual minuman tersebut dengan nama berbeda-beda dan berbagai varian bubble tea dari yang original hingga rasa terbaru.
Memang efek menyegarkan dari bubble tea membuat masyarakat ketagihan untuk meminum minuman ini. Bubble tea menawarkan rasa yang light, sehingga sangat pas jika diminum sebagai pencuci mulut sehabis makan karena tidak meninggalkan bekas rasa yang begitu pekat di lidah.
1. Pertama muncul di Singapura pada 1992
Bubble tea pertama kali diperkenalkan di Singapura pada 1992. Toko bubble tea pertama dibuka di Marina Square dan saat itu mereka lebih seperti kafe. Dan baru pada 2001, minuman tersebut menjadi sangat pupuler.
2. Dahulu bubble tea disebut boba tea yang artinya payudara besar
Saat pertama kali ada di Singapura pada 1992. Bubble tea memiliki nama boba tea. Ada dua ukuran mutiara, yaitu mutiara besar dan mutiara mini. Rupanya, istilah boba tea muncul karena awalnya menggunakan mutiara kecil. Namun, beberapa pria memutuskan untuk membuat mutiara besar dan menyebutnya “boba”. Sebenarnya, boba adalah bahasa gaul untuk payudara besar dalam bahasa China.
3. Tidak hanya menjadi kegemaran orang Asia, tetapi dunia
Percaya atau tidak, bubble tea kini telah menguasai dunia. Banyak bubble tea bermunculan di negara-negara non-Asia seperti Eropa dan Amerika, sehingga siswa internasional tidak lagi harus menderita ngidam selama berbulan-bulan saat berada di luar negeri. Yang lebih menarik adalah munculnya makanan non-minuman, seperti roti bubble tea, hot tea bubble tea, dan bubble tea pizza.
4. Gelembung dalam bubble tea bukanlah mutiara
Gelembung sebenarnya adalah buih yang Anda dapatkan dari mengocok minuman. Bubble tea yang paling autentik sebenarnya dibuat dengan teh hitam atau hijau yang baru diseduh, susu dan gula, kemudian Anda mengocok semuanya dengan es di dalam pengocok koktail. Mengocok teh inilah yang memberikannya busa buih di atas minuman.
5. Bubble tea yang sebenarnya tidak dilengkapi dengan mutiara
Faktanya, bubble tea paling asli sebenarnya tidak mengandung mutiara. Ini adalah kesalahpahaman yang dimiliki banyak orang. Itu sebabnya penjual selalu bertanya, apakah Anda ingin memakai mutiara atau tidak.
6. Asal mula mutiara yang beracun
Mutiara terbuat dari tapioka, sejenis pati yang diekstrak dari tanaman singkong. Tumbuhan ini sangat umum di sumber makanan kita sehari-hari, tetapi tahukah Anda bahwa jika tidak ditangani dengan benar sebelum dikonsumsi, sisa sianida mungkin tertinggal.
Ini adalah senyawa beracun yang ketika dicerna dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, bahkan kelumpuhan. Tapi jangan khawatir, memasak sudah cukup untuk menghilangkan semua racun.
7. Sangat murah dan mudah untuk dibuat
Adanya berbagai rasa baru dan menarik membuat harga bubble tea cukup terbilang mahal. Tapi sebenarnya, bubble tea sangat mudah dan murah untuk dibuat. Anda hanya perlu membeli bubble di supermarket, merebusnya dengan air gula, kemudian menambahkannya ke teh favorit Anda. Cukup mudah bukan?
8. Bubble tea memiliki tinggi kalori
Meski memiliki cita rasa yang lezat, ternyata bubble tea mengandung banyak kalori. Bahkan tanpa topping, teh itu sendiri dapat mengandung satu ton gula dan rasa buatan. Selain itu, seperempat cangkir bubble menambah lebih dari 100 kalori. Bahkan bisa menambah dengan mudah hingga 300 kalori.
Bubble tea juga mengandung rendah vitamin, rendah mineral, dan rendah serat. Bubble hanya menyediakan sejumlah kalori kosong. Karena itu, Anda cenderung menjadi sembelit setelah mengonsumsi bubble tea.
9. Meski tinggi kalori, bubble tea juga bisa menjadi minuman sehat
Bubble tea yang dibuat secara tradisional dengan bahan-bahan buatan, tehnya tidak segar, dan banyak gula yang digunakan membuat persepsi umum bahwa bubble tea, termasuk minuman yang tidak terlalu sehat.
Tapi, tahukah Anda bahwa bubble tea juga bisa menjadi minuman sehat. Caranya ketika membeli bubble tea, mintalah kadar gula lebih rendah, mintalah susu segar sebagai pengganti krim non-susu, mintalah bubble tea tanpa mutiara tapioka kenyal atau susu untuk mengurangi kalori, dan terakhir mintalah opsi topping yang lebih sehat. (berbagai sumber)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.