BESTTANGSEL.COM, BSD City- Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama kematian di dunia, yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah karena penumpukan lemak. Ketika aliran darah menuju otot jantung terhambat, bisa timbul gejala seperti nyeri dada. Jika tidak segera ditangani, penyumbatan dapat semakin parah dan berujung pada henti jantung. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan operasi bypass jantung (Coronary Artery Bypass Graft/CABG).
Apa Itu Operasi Bypass Jantung (CABG)?
Menurut dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan, Sp.BTKV, Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular dari Eka Hospital BSD, operasi bypass jantung adalah prosedur pembedahan untuk membuat jalur baru agar darah kaya oksigen dapat kembali mengalir ke otot jantung yang mengalami penyumbatan. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan jantung tetap mendapatkan suplai darah yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik.
Perbedaan CABG dan Pemasangan Ring Jantung
Baik operasi bypass jantung (CABG) maupun pemasangan ring (stent) jantung bertujuan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung, namun ada perbedaan mendasar dalam prosedurnya:
Operasi Bypass Jantung (CABG):
Dilakukan dengan metode operasi jantung terbuka, di mana dokter mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain dan menempatkannya di jantung untuk membuat jalur baru bagi aliran darah.
Pemasangan Ring (Stent) Jantung:
Prosedur ini dilakukan menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di selangkangan, lengan, atau leher, lalu diarahkan ke area yang tersumbat untuk memasang stent guna membuka pembuluh darah yang menyempit.
Kapan Operasi Bypass Jantung Diperlukan?
Tidak semua pasien penyakit jantung koroner memerlukan operasi bypass. Menurut pedoman dari American Heart Association (AHA), operasi CABG direkomendasikan jika pasien mengalami kondisi berikut:
1. Left Main Disease dengan penyempitan lebih dari 50%.
2. Penyumbatan lebih dari 70% pada tiga arteri koroner dengan atau tanpa penyumbatan di LAD (Left Anterior Descending) bagian proximal.
3. Two-vessel disease, yaitu penyumbatan pada LAD dan satu arteri utama lainnya.
4. Penyumbatan lebih dari 70% pada satu atau lebih arteri koroner, yang menyebabkan angina meski sudah mendapatkan pengobatan maksimal.
5. Penyumbatan lebih dari 70% pada satu arteri koroner, yang menyebabkan henti jantung mendadak akibat ventricular tachycardia.
Tingkat Keberhasilan Operasi Bypass Jantung
Sebagai prosedur operasi besar, banyak pasien yang khawatir dengan tingkat keberhasilannya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan operasi bypass jantung mencapai 95-98%, terutama jika dilakukan pada pasien dalam kondisi yang masih cukup baik. Oleh karena itu, jika telah didiagnosis dengan penyempitan pembuluh darah yang signifikan dan disarankan untuk menjalani CABG, operasi ini dapat menjadi pilihan terbaik untuk mengoptimalkan kembali aliran darah ke jantung.
Jaga Kesehatan Jantung Anda
Mengingat penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama, penting bagi setiap individu dengan faktor risiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin. Jika Anda mengalami gejala nyeri dada atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dapatkan layanan kesehatan jantung terbaik di MYCardia Eka Hospital, tempat di mana tim medis berpengalaman siap membantu Anda menjaga kesehatan jantung dengan teknologi dan prosedur terkini. (red/*)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.