SDN Puspiptek Gelar Vaksinasi Covid-19 Perdana Tahap 1

BESTTANGSEL.COM, TANGERANG- Launching vaksinasi Covid-19 perdana untuk anak umur 6-11 tahun telah dilaksanakan di SDN Puspiptek bersama tim Nakes dari Puskesmas Setu Tangerang Selatan.

Kegiatan vaksinasi Covid-19 perdana ini dimulai dari anak SD kelas 3, 4 dan 6.

“Kelas 1, 2 dan 5 pada minggu lalu baru mengikuti program vaksinasi BIAS. Sehingga, pelaksanaan vaksin Covid-19 untuk kelas 1, 2, dan 5 perlu menunggu waktu satu bulan,” ucap Ujang Sofyan S.Pd, Kepala Sekolah Dasar Negeri Puspiptek.

Dalam persiapan kegiatan vaksin di sekolah Ujang Sofyan S.Pd sebelumnya mengikuti sosialisasi dari dinas kesehatan.

“Setelah itu kita persiapkan siswa yang bersangkutan dan mengirimi surat pemberitahuan persetujuan vaksinasi kepada orang tua wali. Dalam hal kegiatan dan jadwal vaksinasi kita mengikuti jadwal PTM. Lalu menata ruangan yang akan digunakan untuk vaksin selanjutnya. Semua sudah dikonsultasikan oleh pihak Puskesmas Setu Tangerang Selatan, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan mengikuti arahan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan,” tambah Ujang.

Target vaksinasi Covid-19 tahap 1 di SDN Puspitek ini yaitu 50% atau sejumlah 380 siswa dari total jumlah 725 siswa. Dan tahap berikutnya kurang lebih 300-an siswa dan siswi dengan vaksin yang sama seperti yang diberikan pada hari ini yaitu vaksin Sinovac.

Ujang menyampaikan harapannya, “Harapan saya ingin memberikan keyakinan dan kami ingin bertemu dengan siswa di sekolah, bertatap muka kembali. Bertambah optimis kami bahwa vaksin ini akan menambah kekuatan imun serta daya tahan tubuh anak nantinya. Sehingga, untuk interaksi tatap muka pembelajaran akan lebih terkontrol, tapi setelah divaksin pun tetap dengan kehati-hatian dan menjaga protokol kesehatannya.”

“Kami berharap pembelajaran bisa terus dilakukan tatap muka bahkan tidak lagi terbatas 50%. Kami juga berharap bisa seluruh siswa kembali masuk sekolah seperti biasanya. Agar program-program kita bisa tersampaikan secara utuh. Dengan kondisi seperti ini, kita akan menyesuaikan karena tidak memungkinkan mencapai target pembelajaran 100%,” ungkap Ujang Sofyan mengakhiri. (RED/CHR)