(Ki-Ka) Sudin Antoro, Ketua Pokja Wartawan Harian Tangsel, Benyamin Davnie, Wakil Walikota Tangsel, CEO Gaido Grup, Muhammad Hasan Gaido dan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Musni Ahyani.

BESTTANGSEL.COM, Tangerang Selatan – Berpartisipasi pada peringatan HUT Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke-IX Pokja Wartawan Harian Kota Tangsel mengelar diskusi tentang pembangunan ekonomi di Tangsel. Kegiatan yang dilaksanakan pada, Kamis 23 November 2017, di Banten Resto Pamulang Tangsel mengusung tema “Refleksi 9 tahun Tangsel; Pembangunan Tangsel Mau dibawa kemana?”

Hadir Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Pengamat Ekonomi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Djaka Badranaya, CEO Gaido Grup, Muhammad Hasan Gaido dan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Musni Ahyani.

Ketua Pokja Wartawan Harian Tangsel, Sudin Antoro menyatakan dalam sambutan bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan diskusi ini adalah untuk berpartisipasi dalam perayaan HUT Kota Tangsel yang ke 9. Tahun ini perayaan dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat, dari kalangan seniman, budayawan, olahraga, agamawan dan yang lain-lain, pun demikian Pokja menginginkan hal yang sama.

“Oleh sebab itu maka diskusi ini bagian dari upaya untuk berpartisipasi dalam perayaan HUT Kota Tangsel. Semoga melalui disuksi ini akan mendapatkan banyak informasi yang mampu disebarluaskan kepada masyarakat tentang potensi ekonomi kedepan,” kata wartawan Tangsel Pos ini.

Dengan informasi tentang pembangunan dan ekonomi mampu menarik para investor baik dari dalam Tangsel itu sendiri maupun di luar Tangsel mau menanam  modal membuka usaha di Tangsel. Dengan demikian, berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Harapannya demikian semakin banyak investor sungguh-sungguh membuka usaha di Tangsel baik sekarang maupun yang akan datang,” harap Sudin.

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie pun membenarkan bahwa perayaan HUT Kota Tangsel tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya yakni kolaborasi masyarakat dengan pemerintah sudah terbangun. Nyatanya seluruh elemen masyarakat bahu-membahu merayakan rangkian HUT Kota Tangsel.

“Memang tahun ini demikian dari berbagai elemen masyarakat turut berpartisipasi dalam perayaan ini. Berkenaan dengan diskusi dengan tema pembangunan mau di bawa kemana maka harus berbicara tentang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangsel,” kata Bang Ben sapaan akrabnya.

Dalam pembanguan RPJMD dengan visi dan misi Walikota Tangsel Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi dan Inovasi. Maka selain membangun infrastruktur atau fisik untuk pengembangan ekonomi perlu juga perlu dibangun sumber daya manusia (SDM) sehingga menjadi warga yang berkualitas.

“Kami juga memikirkan bagaimana membangun dimensi SDM selain juga fisik. Dimensi SDM bagaimana hati dan pikiran masyarakat agar nanti mereka menjadi masyarkat berbudaya. Bonus demografi menjadi peluang dan tantangan jika tidak dipirkirkan sejak saat ini akan berbahaya karena semakin bertambahnya jumlah penduduk,” tuturnya.

Tangsel sebagai kota yang memiliki daya tarik para investor dengan letak strategis, dengan pertumbuhan ekonomi 7,2 persen inflasi maksimal 2,8 persen yang dapat ditekan stabilitas harga dengan stok barang cukup. Bahkan melakukan kerjasama dengan berbagai daerah untuk memasok bahan pangan supaya tidak terjadi inflasi yang melonjak.

“Tangsel memiliki askes serba cepat, jalan mudah ini yang memberikan kemudahan bagi investor. Kami pemerintah dalam menekan lonjakan melakukan banyak hal terutamanya kerjasama dengan berbagai daerah untuk memasok kebutuhan pokok. Karena terkendala halan untuk stok kebutuhan maka sangat terbatas tapi itu selalu datang dari berbagai daerah,” tambah ia.

Pada dimensi ekonomi, pihaknya memberikan fasilitas kebijakan dengan mudah melalui pelayanan online. saat ini sudah ada 112 perizinan online guna mempermudah pengurusan perizinan pengusaha. Pemerintah mendorong supaya makin banyak infestor datang ke Tangsel.

“Kami ingin mempetahankan pertumbuhan ekonomi di tangsel tapi pada saatnya akan melonjak ke atas. Ini satu prestasi di wilayah Banten saja Tangsel paling tinggi, demikian nasional masih di bawahnya. Maka untuk memaksimalkan menarik investor perlu dibuat kemudahan melalui perizinan online,” tuturnya.

Dengan banyaknya investor maka pengangguran dan kemiskinan akan terkikis. Bisa dibayangkan kata Benyamin apabila tidak ada rumah makan yang buka di Tangsel tentu tidak ada serapan pekerja. Tapi semakin banyak restoran buka di Tangsel maka daya serap pekerja semakin banyak.

“Investor banyak memberikan kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan dan pengguran di Tangsel. kita harus memberikan apresiasi kepada pengusaha yang membantu dalam pengentasan persoalan ini di tengah masyarakat,” tambah ia.

Djaka Badranaya mengingatkan kepada pemkot supaya melakukan evaluasi atas kinerja RPJMD baik yang era sebelumnya maupun yang saat ini. Evaluasi bukan pada tahapan serapan anggaran namun pada realisasi RPJMD sudah sejauh mana dapat terserap dan sesuai dengan agenda besar pembangunan.

“Pemkot tentu sudah banyak melakukan banyak hal, tapi itu tidak cukup apabila tidak ditinjau kembali perkembangan, perbaikan dan hal lain untuk memastikan bahwa programnya sesuai dengan target. Ini sangat penting dilakukan,” katanya.

Sejauh mana pemerintah menjadi fungsi regulasi, pengawas sekaligus pelayan pada masyarakat bekerja dengan optimal. Bagaimana memberikan kemudahan bagi peluang usaha yang ingin berinvestasi ekonomi di Tangsel. Harus bisa membaca apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Tangsel.

“Harus dapat dianalisa berapa kebutuhan setiap kelompok. Di Tangsel tempat tongkrongan, itu jauh lebih ramai dikunjungi oleh banyak orang dan ini peluang investasi yang sangat menarik,” tambah ia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa, Tangsel memang baru berusia 9 tahun tapi sebelum Tangsel lahir wilayah seperti BSD, Bintaro, Pamulang Ciputat itu sudah ada. Maka perlu juga penataan yang komprehensif supaya pemerataan pembangunan ekonomi tumbuh.

“Harus dilihat dari mana dulu, berbicara Tangsel saat ini karena hanya pemindahan status adminstrasi saja baru usia sembilan tahun tapi jauh sebelum itu wilayah ini sudah ada,” tukas Djaka.

Sekretaris Bappeda Kota Tangsel, Musni Ahyani berbicara RPJMD Tangsel lebih baik dari sebelum ada Tangsel. Artinya dengan kelahiran Tangsel maka penataan kota dan wilayah sudah sesuai dengan susuan dan rancangan pembangunan jangka mengah.

“Tangsel berdiri akan lebih baik dari selbeumnya. Kami mendapatkan warisan Kabupaten Tangerang yang Insya Allah akan dibenahi terus menerus. Tangsel setelah di cek sangat kecil kesalahan tata ruang di banding dengan kota-kota lain,” tuturnya.

Pemerintah pun mengadopsi kolaborasi, antara birokrasi, akademisi, pelaku usaha dan komunitas. Masyarakat era saat ini tak hanya menerima saja apa yang dilakukan pemerintah tapi mereka juga harus bertanya berkontribusi terhadap proses pembangunan.

“Tidak ada yang mandiri tetapi harus berkontribusi. Inilah mengapa pemerintah bekerjasama untuk pengembangan pembangunan dan pengembangan ekonomi kedepan,” tambahnya.

CEO Gaido Grup, Muhammad Hasan Gaido selaku pengusaha yang memanamkan investasinya Rp 30 miliar mengaku masih kecil dibanding banyak pelaku usaha mencapai triliunan. Namun bukan soal angaknya itu tapi potensinya kedepan jika dihutung mencapai ratusan miliar, maka dari itu dirinya memindahkan 6 perusahaan.

“Saya selaku praktisi pelaku pengusaha dalam melihat Tangsel sebagai kota yang memiliki potensi besar. Kota penyangga Inbukota negara dan kota yang memiliki perumahan terbesar se Indonesia adanya di Tangsel maka wajar saja mengapa saya memilih berinvestasi di Tangsel,” tuturnya.

Ia berharap, selaku pengusaha agar pemerintah memberikan kemudahan dalam pengurusan perizinain agar iklim investasi di Tangsel semakin terus tumbuh. Dengan banyaknya investor maka daya serap tenaga kerja pun akan tambah dan ini bisa mengurangi tingkat kemiskinan. “Kami dari pengusaha ingin iklim investasi Tangsel tumbuh dengan proses perizina dipermudah. Tentu kami siap bekerjasama dengan pemerintah Kota Tangsel untuk memajukan kota ini bersama-sama,” tutur Hasan Gaido.

 

Asri

Leave a Reply