Head of Sampoerna Retail Community (SRC) PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Dina Arini Sulistyowati menjelaskan aplikasi "Ayo SRC" kepada Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Wardoyo (kiri), dan Direktur APINDO Research Insitute, Agung Pambudhi (kanan), pada acara Pesta Retail Nasional di Serpong, Kamis (22/11/2018).

BESTTANGSEL.COM, TANGERANG – Selama lebih dari 10 tahun melalui payung program perusahaan ’Sampoerna untuk Indonesia’ PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) secara konsisten mendukung pemerintah dalam membangun dasar ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UKM di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menggelar Pesta Retail Nasional (PRN) pada Kamis, 22 November 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD. Kegiatan tahunan ini merupakan bentuk apresiasi dan wadah yang bertujuan memicu semangat produktivitas serta daya saing dan pengembangan usaha kecil menengah (UKM) khususnya peretail tradisional mitra Sampoerna yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC).

Selain memberikan pendampingan dan pembinaan, dalam Pesta Retail Nasional kemarin (22/11/18), ribuan peretail tradisional dari berbagai daerah di Indonesia juga berkesempatan mengikuti aktivitas menarik lainnya seperti pengetahuan mengenai teknik membatik.

Bersamaan dengan kegiatan PRN, Sampoerna juga melakukan terobosan inovatif untuk memperkuat ekosistem komersialnya melalui pemanfaatan teknologi digital, yaitu dengan meluncurkan aplikasi ”Ayo SRC” untuk memudahkan akses para anggota SRC terhadap informasi mengenai pembinaan UKM dari Sampoerna.

”Investasi jangka panjang Sampoerna berfokus pada program-program pemberdayaan yang memberikan dampak pada bagi pertumbuhan perekonomian bangsa dengan melakukan pendampingan terhadap pelaku retail tradisional yang tergabung di Sampoerna Retail Community. Pemberdayaan UKM yang kini telah menjangkau lebih dari 60.000 mitra retail tradisional yang tersebar di 408 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Sebagai bentuk penghargaan dan wadah untuk meningkatkan semangat daya saing serta keunggulan kompetitif bagi pelaku UKM dan peritel tradisional, Sampoerna menggelar kegiatan tahunan yaitu Pesta Retail Nasional (PRN).” tutur Henny Susanto, Kepala Urusan Komersial & Pengembangan Bisnis Sampoerna.

(Dari kiri ke kanan) Maman Suherman selaku moderator diskusi, Wardoyo selaku Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, dan Agung Pambudhi selaku Direktur APINDO Research Insitute dan Henny Susanto selaku Kepala Urusan Komersial & Pengembangan Bisnis PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).

Hadir dalam PRN Sampoerna Retail Community, Wardoyo selaku Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia menyampaikan pendapatnya, “Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pengembangan Koperasi dan UKM pada tahun 2017 yang masing-masing berjumlah sekitar 152.714 unit Koperasi dan 815.717 unit pelaku UKM menjadi sangat penting. Dari jumlah koperasi tersebut, sebanyak 59,03% merupakan jenis konsumen dengan mayoritas berbisnis retail tradisonal. Untuk itu, bagi pelaku Koperasi dan UKM, khususnya peretail tradisional, mempermudah usaha sekaligus menjangkau pasar secara lebih luas melalui pemanfaatan teknologi informasi merupakan sebuah keniscayaan.”

”Bisnis yang ingin sukses jangan sampai ketinggalan trend terbaru agar bisa mempertahankan daya saing secara berkelanjutan. Oleh karena itu, para pelaku Koperasi dan UKM perlu memahami penggunaan teknologi informasi, agar mereka dapat mengambil bagian dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar pada tahun 2020 nanti.” tambahnya.

Tentang Sampoerna

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna yang merupakan afiliasi PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International Inc. adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek. Perusahaan memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Perusahaan juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia, melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia.

Sampoerna mengoperasikan tujuh pabrik di pulau Jawa dan bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret, dengan total tenaga kerja – langsung maupun tidak langsung – sekitar 67.400 karyawan, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 106 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP.”

 

Asri

 

Leave a Reply