BESTTANGSEL.COM, SERPONG TANGSEL– Pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia telah memporak porandakan hampir semua sendi-sendi kehidupan, dan mengakibatkan krisis di bidang kesehatan dan ekonomi dunia.
Di tengah perekonomian yang lesu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor yang paling terdampak Covid-19. Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan UMKM menjadi salah satu yang sangat terdampak akibat pandemi. Terbatasnya kegiatan usaha akibat pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru mengakibatkan penurunan omzet hingga mencapai 70%. Padahal sebelum pandemi, UMKM mampu menyumbang 60% Produk Domestik Bruto (PDB).
Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari sektor UMKM, Badan Standarisasi Nasional (BSN) terus melakukan sosialisasi pentingnya meningkatkan mutu dan kualitas barang dagangan melalui sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Hasilnya ternyata sangat mengagumkan. UMKM binaan BSN yang telah ber-SNI bisa tembus pasar ekspor.
Sebut saja, CV. Bolu Ketan Mendut, CV. Agdia Toys, PT. Maesindo Indonesia dengan SNI EN 14683:2019+AC:2019 Masker Medis Persyaratan dan metode uji, serta UMKM Baby Fynnsaas, PT. Sansan Saudaratex Jaya dan PT. Tatuis Cahya Internasional dengan SNI 8914:2020 Tekstil-Masker dari kain.
Penerapan SNI terbukti mampu meningkatkan daya saing para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno di Jakarta, Jumat (21/5/2021) mengatakan, sertifikasi SNI sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya saing serta untuk branding para pelaku usaha, khususnya UMKM.
“Dengan ber-SNI, berarti UMKM tersebut telah menerapkan prinsip standar keamanan, keselamatan dan menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Salah satu contohnya, ya CV Agdia Toys, penerap SNI Mainan Anak yang telah berhasil mengekspor mainan anak ke mancanegara, bahkan di tengah pandemi sekalipun,” terang Heru.
Lanjut Heru, “Dengan menerapkan SNI maka para pelaku usaha, baik perusahaan besar maupun UMKM, memiliki modal kuat untuk bersaing di pasar internasional.”
Owner CV Agdia Toys, Diana Susanti mengakui, sertifikasi SNI merupakan cara ampuh bagi UMKM untuk menembus dan menguasai pasar. Kepemilikan sertifikat SNI mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terkait kualitas dan keamanan suatu produk, yang pada gilirannya akan berimbas pada peningkatan penjualan, terutama penjualan ekspor ke beberapa negara.
“Selain ekspor ke Korea Selatan, produk kami juga dipasarkan di marketplace Shopee Malaysia dan Singapura yang dikelola oleh Mall Indonesia,” ucap Diana bangga.
Bukti keseriusan atas diraihnya sertifikat tanda SNI ini patut diapresiasi. Dikarenakan, upaya penerapan standar sampai mendapatkan sertifikat pastinya melalui proses yang tidak mudah. Mulai dari tahapan pemahaman dan kesadaran, kebijakan pimpinan yang kuat, komitmen seluruh personel dari semua level, penyiapan sistem dan prosedur yang relevan sesuai dengan kebutuhan, serta implementasi standar yang konsisten.
“Saya bangga akan nasionalisme mereka. Kendati SNI masker medis dan masker kain diberlakukan secara sukarela, namun mereka berkomitmen untuk menjamin kualitas produk sesuai SNI,” tutup Heru. (As/**)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.