BESTTANGSEL.COM, TANGSEL- Tangerang Selatan, sebuah kota penyangga di Provinsi Banten, dikenal sebagai wilayah yang multikultural. Salah satu komunitas yang memiliki peran besar dalam keberagaman budaya di kota ini adalah masyarakat Tionghoa. Dengan tradisi yang kaya, masyarakat Tionghoa di Tangerang Selatan tidak hanya mempertahankan warisan budaya mereka tetapi juga turut memperkaya keragaman budaya lokal.

Melestarikan Tradisi di Tengah Modernitas

Budaya Tionghoa di Tangerang Selatan tetap hidup di tengah hiruk-pikuk modernitas. Salah satu bentuk pelestarian budaya terlihat dalam perayaan Tahun Baru Imlek yang rutin diselenggarakan dengan semarak. Klenteng-klenteng seperti Klenteng Boen Tek Bio yang berada di wilayah sekitar Tangerang Raya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya, tempat warga Tionghoa berkumpul untuk berdoa, menghormati leluhur, serta melakukan prosesi sembahyang bersama.

Selain itu, tradisi barongsai dan liong yang menjadi simbol keberuntungan selalu menarik perhatian masyarakat luas. Pertunjukan ini kerap diadakan di pusat-pusat perbelanjaan maupun acara komunitas, menjadikannya sebagai jembatan budaya yang mempererat hubungan antarsuku dan agama.

Kuliner sebagai Pemersatu

Budaya kuliner masyarakat Tionghoa juga menjadi daya tarik tersendiri di Tangerang Selatan. Restoran dan kedai makanan seperti bakmi, kwetiau, dim sum, hingga peranakan sering dijadikan tujuan wisata kuliner oleh berbagai kalangan. Di kawasan BSD dan Serpong, misalnya, terdapat banyak tempat makan yang menyajikan hidangan khas Tionghoa dengan cita rasa autentik.

Tidak hanya soal rasa, kuliner Tionghoa juga membawa filosofi mendalam. Setiap hidangan, seperti yu sheng yang biasa dihidangkan saat Imlek, memiliki makna khusus, seperti kemakmuran, kesehatan, dan kebahagiaan.

Peran Komunitas dalam Pendidikan dan Sosial

Komunitas Tionghoa di Tangerang Selatan juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Beberapa yayasan pendidikan, seperti sekolah berbasis Tionghoa, telah melahirkan generasi muda yang tetap menghormati nilai-nilai tradisional sambil beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Selain itu, masyarakat Tionghoa juga sering mengadakan bakti sosial, seperti pembagian sembako atau kegiatan donor darah. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama yang menjadi nilai universal.

Harmoni dalam Keberagaman

Kehadiran masyarakat Tionghoa di Tangerang Selatan menunjukkan bagaimana keberagaman budaya dapat hidup berdampingan dengan harmonis. Meskipun mereka tetap mempertahankan identitas budaya, masyarakat Tionghoa juga terbuka terhadap budaya lokal, menciptakan asimilasi yang memperkaya kehidupan sosial di kota ini.

Dalam setiap perayaan budaya, baik itu Imlek, Cap Go Meh, maupun festival lainnya, masyarakat dari berbagai latar belakang turut merayakan bersama. Inilah bukti nyata bahwa Tangerang Selatan adalah miniatur Indonesia, di mana keberagaman menjadi kekuatan dan kebanggaan bersama.

Dengan kekayaan budaya yang mereka miliki, masyarakat Tionghoa di Tangerang Selatan tidak hanya menjadi penjaga tradisi, tetapi juga menjadi penghubung harmoni antarkomunitas. Budaya mereka adalah warisan yang harus terus dihormati dan dirayakan sebagai bagian dari mosaik keindahan Indonesia. (red/*)

Leave a Reply