BESTTANGSEL.COM, Tangsel- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel terus mengupayakan penurunan angka stunting dengan gencar menggelar sosialisasi di semua wilayah. Seperti Rembuk Stunting yang digelar pada hari ini, Rabu, (03/07/2024) di Aula Kantor Kecamatan Serpong, Jalan Raya Serpong, Tangsel.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan terkait adanya kenaikan jumlah balita yang terindikasi stunting di Tangsel.
“Teridentifikasi oleh kita, ada 800 lebih balita atau bayi di bawah 5 tahun yang stunting di Tangsel. ini yang terus kita intervensi. Yang ibu hamil juga terus kita berikan edukasi, makanya untuk masalah stunting kita melibatkan ibu-ibu KUA, ibu-ibu kader, yang mereka tahu di lapangan seperti apa,” ujar Benyamin..
Benyamin menjelaskan bawa hingga saat Pemkot Tangsel bersama Dinkes dan perangkat daerah terkait telah melakukan pendataan dan mengintervensi langsung anak anak yang terindikasi stunting tersebut.
“Yang kita perbaiki pertama data dulu, karena harus by name by adress karena harus kita intervensi anak anak itu, tidak orang per orang tapi pada kelompok-kelompok masyarakat, misalnya posyandu dan PKK. Kita berikan edukasi soal pendidikan, soal kesehatan. Dan karena tinggi badan harus di intervensi dengan makanan-makanan yang bergizi. Maka kami adakan program Memberian Makanan Tambahan atau PMT di setiap posyandu, seperti telur, kacang hijau yang memang mendorong perkembangan si anak anak balita,” papar Benyamin.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Tangsel, Lilis Suryani, mengklarifikasi terkait data stunting di Tangsel. Bahkan menurut Lilis, bahwa pencapaian penanganan stunting di Tangsel jauh lebih baik dari yang ditargetkan secara nasional.
“Untuk sampai Juni ini kita masih analisa, tetapi tidak lebih dari 1 persen dari seluruh balita yang ada. Target nasional itu kan 14 persen di 2024, kita jauh di bawah nasional. Tapi tetap memang penanganan stunting tetap menjadi program prioritas.
Terkait penanganan stunting yang telah dilakukan Dinkes Tangsel, Lilis menjelaskan bahwa Dinkes bersama perangkat lain telah melakukan berbagai program. Lilis optimis masalah stunting bisa berjalan optimal jika semua perangkat terkait ikut berperan dan berkontribusi dengan baik.
“Kalau untuk pencegahan stunting kan dari hulu ke hilir, dari mulai remaja, kita sudah buat program mulai dari remaja dengan tablet tambah darah, PHBS, kemudian imunisasi dasar lengkap, dengan 29 indikator utama dan 35 indikator pendukung, itu semuanya di intervensi oleh Dinas Kesehatan dan perangkat daerah terkait dengan 8 aksi konvergensi. Bahkan kita menjadi Lokus Stunting, Tangsel menginjak tahun ketiga, tahun lalu saja kita mendapat penilaian terbaik. Harus optimis dengan komitmen bersama, kalau kesehatan berjalan sendiri, gak akan optimal. Untuk itu, dengan adanya rembuk ini kita berkomitmen dengan semua perangkat daerah dan kewilayahan, untuk bersama sama memberikan kontribusi dan perannya dalam upaya pencegahan stunting,” tutup Lilis. (red/*)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.