BESTTANGSEL.COM, JAKARTA- Siloam Hospitals Grup menyelenggarakan simposium ilmiah kardiovaskular yang berkorelasi akademik serta aktual, bersinergi dengan institusi medis internasional antara lain, Medical University of Silesia, National Heart Center Singapore, Sarawak General Hospital Heart Centre, Chosun University Hospital, Central Chest Institute of Thailand, Lampang Hospital, dan National University of Singapore.
Simposium ilmiah ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta termasuk dokter spesialis, perawat dan tenaga medis pendukung, serta masyarakat umum dan berlangsung selama 2 hari (19-20/11). Penyelenggaraan acara ini juga merupakan bentuk nyata perwujudan misi Grup RS Siloam untuk menjadi destinasi pilihan terpercaya dalam layanan kesehatan, pendidikan medis, dan penelitian kelas dunia.
Simposium ilmiah ini merupakan hasil kolaborasi dari 4 RS Siloam yakni RS Siloam Lippo Village, RS Siloam Kebun Jeruk, RS Siloam Jantung Diagram Cinere, dan RS Siloam TB Simatupang. Empat rumah sakit ini merupakan RS dengan program unggulan bidang kardiovaskular dan telah berhasil melakukan lebih dari 5.700 tindakan katerisasi (PCI) dan lebih dari 1.400 tindakan bypass jantung (CABG) hingga saat ini.
Pada sambutannya, Caroline Riady, Managing Director Siloam Hospitals Group, tidak hanya menyampaikan apresiasinya kepada para narasumber, pembicara, dan partisipan, ia juga menekankan betapa pentingnya peningkatan kualitas pengobatan jantung di Indonesia.
15 dari 1000 orang di masyarakat terkena penyakit jantung dan angka tersebut naik setiap tahunnya. Caroline Riady berharap, dengan dobrakan kemajuan penelitian dan kemajuan teknologi akan menumbuhkan kolaborasi, berbagi kebijaksanaan, dan memperkaya pengalaman untuk dapat meningkatkan kualitas teknologi, kemampuan, dan pembiayaan terkait kardiologi dan kardiovaskular di Indonesia.
“Melalui rangkaian acara simposium kardiovaskular ini kami berharap kualitas pelayanan kesehatan internasional dapat diakses oleh para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya sebagai tambahan wawasan pum memajukan layanan kesehatan Indonesia. Kolaborasi antar tenaga medis diperlukan, yaitu sebagai hasil medis yang lebih baik untuk pasien, pun kolaborasi antar institusi medis sangat diperlukan selain dukungan program pemerintah dalam menuju Indonesia yang lebih sehat. Kami akan terus mendengarkan kebutuhan para dokter dan tenaga medis dan melanjutkan komitmen mendukung karya dokter dalam pengabdiannya melalui peningkatan wawasan dan edukasi,” ujar Caroline saat membuka simposium pada, Sabtu, (19/11/2023).
Dr. Dicky Alighery SpBTKV, selaku ketua dari simposium kardiologi dan bedah kardiovaskular, juga menambahkan harapannya dalam partisipasi seluruh tenaga medis agar dapat meningkatkan perawatan penyakit jantung di Indonesia.
Namun, perawatan kesehatan seputar kardiovaskular semakin berkembang secara global, termasuk Indonesia. Beberapa diantaranya adalah prosedur cryoablation untuk aritmea, pemasangan Left Ventricular Assist Device (LVAD) untuk gagal jantung, serta minimal invasive surgery untuk tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau katerisasi jantung dan pembuluh darah.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan gagal jantung terdeteksi sebanyak 15 dari 1.000 penduduk, atau sekitar 4.2 juta penduduk yang menderita penyakit kardiovaskular.
Ekspansi Ilmu
Siloam ingin terus mengembangkan aspek pengobatan penyakit jantung dan telah memiliki 4 unit cabang yang dikhususkan untuk jantung dan telah terlatih rutin pada prosedur bedah dan operasi jantung, bahkan untuk sejumlah kasus yang rumit.
Untuk mendukung pelayanan medis dalam bidang kardiovaskular, Grup RS Siloam menyediakan 20 laboratorium katerisasi (Cath Lab) yang tersebar di 17 rumah sakit di dalam jaringannya. Selain itu, Grup RS Siloam juga memiliki 167 dokter spesialis jantung yang diantaranya adalah 53 sub-spesialis jantung, serta 42 dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular untuk melayani seluruh pasien yang datang.
Adapun pada simposium ini, seluruh peserta diberi kesempatan bertanya, bahkan diskusi studi kasus pasien mereka sendiri sekalipun. Tujuan dari simposium ini untuk meningkatkan kolaborasi tenaga medis Indonesia untuk memajukan perawatan kardiologi dan kardiovaskular di Indonesia serta bisa bersinergi dengan pihak/institusi kesehatan di luar negeri.
Selama simposium berlangsung, para narasumber akan mengangkat berbagai topik seputar terobosan baru dalam pelayanan kardiovaskular. Beberapa topik khusus seperti Cardiac Prevention and Rehabilitation, Transcatheter Intervention for Pediatric Cardiovascular Disease, Indication of Patent Foramen Ovale (PFO), Atrial Fibrillation Management and Cryo AF Ablation, Interatrial Shunt Procedure for Advanced Heart Failure, Strategy and Current Treatment for Aorta Diseases, dibawakan dalam simposium ini untuk meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan pelayanan medis terkait jantung dan pembuluh darah di Indonesia.
Topik-topik tersebut akan dibawakan oleh beberapa narasumber internasional seperti: Prof. Asri Bin Said, dokter spesialis kardiologi dari Sarawak General Hospital Heart Centre, Malaysia; Prof. Dr. Jozef Bartunek, M.D., Ph.D., dokter spesialis kardiologi dari Medical University of Silesia, Polandia; Prof. Sung-Gwon Kang, M.D., Ph.D., dokter bedah kardiovaskular dan dada dari Chosun University Hospital, Korea Selatan; Choosak Kasemsarn, M.D., dokter bedah kardiovaskular dan dada dari Central Chest Institute of Thailand; Dr. Look Yee Louis Teo, dokter spesialis kardiologi dari National Heart Center, Singapura; Dr. Nuttapon Arayawudhikul, dokter bedah kardiovaskular dan dada dari Lampang Hospital, Thailand; dan Dr. Tee Joo Yeo, dokter spesialis kardiologi dari NUS Medicine, Singapura; serta 37 narasumber dokter spesialis kardiologi dan kardiovaskular dan 6 perawat khusus jantung dan pembuluh darah dari Indonesia. (red/*)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.