BESTTANGSEL.COM, JAKARTA- Belajar dari lonjakan kasus COVID 19 di India pasca ritual keagamaan, tentunya menjelang hari Raya Idul Fitri yang akan datang, kita tidak ingin hal serupa terjadi di Indonesia. Untuk itu, sebagai upaya memberi pemahaman kepada masyarakat, Rumah Sakit (RS) Premier Jatinegara bekerjasama dengan Pemprov DKI dan Satgas Covid-19, menggelar webinar Nasional bertajuk “Belajar dari India, Babak Baru Covid 19 di Indonesia, Siapkah Kita?”. Webinar yang diadakan pada, Senin, (10/05) menghadirkan Prof. dr. Menaldi Rasmin SP.P (K), FCCP., DR. Amirsyah Tambunan, MA selaku Sekjen MUI, dan Prof.M.Quraish Shihab.

Hadir membuka webinar tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan menyampaikan apresiasinya kepada RS Premier Jatinegara. “Webinar ini sangat membantu pemerintah dalam menangani wabah Covid-19. Semoga melalui webinar ini, masyarakat kian mengerti pentingnya selalu menerapkan protokol kesehatan.”

Dalam paparannya Prof. dr. Menaldi Rasmin SP.P (K), FCCP, yang adalah salah satu pakar kedokteran respirasi yang berpraktek di RS Premier Jatinegara, mengatakan bahwa yang terpenting untuk menanggulangi pandemi adalah membangun pemahaman dan kesadaran seluruh warga negara, tokoh masyarakat (formal/informal) untuk turut aktif menjaga KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), khususnya perihal 5 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas), dan selalu menggali informasi Covid-19, serta menerapkan strategi 3T (Telusur, Tes, Terapi), lokalisasi Pusat Penularan, melakukan vaksinasi agar terjadi kekebalan komunitas.

Lebih jauh Prof. Menaldi menjelaskan tentang ancaman gelombang kedua, bahaya covid-19. Dia juga memaparkan tentang strain virus covid-19 jenis baru yang kabarnya lebih ganas, dari virus sebelumnya. “Di India virus ini tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga orang dengan usia muda. Untuk itu, kita harus lebih waspada dan jangan kendor dalam prokes,” ujarnya.

Terkait kekuatan vaksin sebagai antisipasi virus Covid-19, Prof. Menaldi menuturkan bahwa, vaksinasi dibutuhkan sebagai benteng pertahanan tubuh untuk melawan virus. Namun demikian, mereka yang sudah menjalani vaksinasi lengkap pun harus tetap menjaga protokol kesehatan.

Sementara itu, memberi pencerahan kepada kaum muslimin perihal ibadah sholat iedul fitri, Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan menjelaskan bahwa, umat muslim boleh saja melaksanakan sholat apabila berada di lokasi aman dari covid-19, tentunya dengan tetap menerapkan prokes yang ketat. “Tetapi apabila berada di zona merah atau lokasi rawan covid-19, sebaiknya kaum muslimin tetap di rumah dan menjalankan sholat bersama keluarga saja, hal ini sebagai upaya menghindari penularan. Ibadah harus mendatangkan kebaikan bukan keburukan, ini yang perlu dipahami masyarakat,” ungkap Amirsyah.

Senada dengan MUI, Prof. Quraish Shihab menyampaikan, belajar dari India, kemanusiaan haruslah diutamakan dalam rangka pemulihan kesehatan nasional. Dan silaturahmi yang dilakukan di hari raya tahun ini, haruslah menjadi silaturahmi yang bermanfaat, bukan malah mendatangkan bencana/ kesusahan bagi orang lain.

Beliau juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berusaha menghindari kerumunan saat bersilaturahmi selama masa pandemi masih berlangsung, agar Indonesia segera pulih.

Dalam rangka pemulihan kesehatan nasional, selain melakukan pengobatan pada kasus aktif, Pemulihan kesehatan para penyintas COVID 19 (Kasus Sembuh) juga harus menjadi perhatian. Di mana diketahui hampir sekitar 63,5 % dari penyintas covid, mengalami sindrom PASCA COVlD-19 dengan berbagai bentuk keluhan dan gejala, baik yang bersifat gangguan secara fisik maupun nonfisik. (Misalnya; gangguan tidur, merasa berdebar – debar, sesak nafas, lemas, dan lain sebagainya).

“Hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian kita juga, para penyintas harus ditolong dan di persiapkan untuk kembali kepada produktivitas nya seperti sediakaia. Hal ini saya rasa sangat berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional,” ucap Prof. Menaldi

“Semoga hari raya Idul Fitri 1442 H kali ini dapat kita jelang dengan aman dan nyaman, ingat untuk selalu menerapkan Protokol kesehatan 5M,” tutup Prof. Menaldi. (Red/**)

Leave a Reply