BESTTANGSEL.COM, JAKARTA-Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro membuka Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER), kemarin (24/11). WINNER adalah kolaborasi antara NWO–KNAW–Nuffic Neso Indonesia–LIPI–ALMI–Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, dalam bidang penelitian dan pendidikan yang digelar secara virtual. WINNER 2020 yang mengambil tema “Achieving the SDGs: from Knowledge to Practice” berlangsung pada 24-26 November 2020.

Dalam sambutannya Bambang memberi penilaian pentingnya Indonesia belajar kepada negara ini dalam hal pengelolaan pendidikan tinggi.

“Saat ini universitas di Indonesia menduduki peringkat 296 di QS World (rangking universitas di dunia), hal ini bisa dikatakan cukup rendah Indonesia merupakan peringkat ke 4 berkaitan dengan populasi dan menduduki posisi ke 16 dalam GDP perekonomian,” kata Bambang.

Bambang juga mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan upaya-upaya untuk mempercepat peningkatan kualitas perguruan tinggi. Melalui WINNER, kolaborasi internasional menjadi prioritas, guna mempercepat peningkatan kualitas perguruan tinggi Indonesia terutama melalui kerjasama internasional dengan Belanda.

“Berdasarkan pengalaman saya ketika masih menjabat di Universitas Indonesia melakukan kontak dengan universitas luar negeri (baik dengan pihak universitas dan professor) untuk menawarkan kerjasama penelitian sangatlah mudah. Melalui acara ini diharapkan kerjasama penelitian Indonesia dengan Belanda dapat terus bertambah dan akan terus mendapatkan dukungan penuh dari kedua belah Negara,” jelas Bambang.

Lanjut Bambang, “WINNER adalah sebuah acara yang akan memberikan kesempatan untuk merefleksikan sejarah panjang kolaborasi Belanda-Indonesia, mengidentifikasi prioritas bersama, memperdalam hubungan antara kedua negara dan membentuk kolaborasi baru.”

Hal senada juga disampaikan Ingrid van Engelshoven, Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda. Dalam pidato sambutannya Ingrid van Engelshoven mengatakan Belanda berkomitmen untuk terus memfasilitasi dan memperluas akses institusi pendidikan tinggi Belanda ke penelitian Indonesia dan peluang pendidikan serta kerjasama beasiswa.

“Indonesia merupakan negara yang sangat berharga dan kami (Belanda) sangat beruntung telah sering melakukan kerjasama baik di ranah perguruan tinggi dan penelitian. Dapat dilihat bahwa perkembangan Indonesia sangat pesat dan dicapai dalam kurung waktu yang singkat. Bagi kami (Belanda) hal ini sangat mengesankan,” katanya.

Pentingnya kolaborasi internasional antar Indonesia dan Belanda, menurut Ingrid adalah untuk mempertahankan dan memajukan proses perkembangan kerjasama menjadi lebih baik. Ini tentu membutuhkan sumber daya manusia yang terbaik dan fasilitas yang terbaik tanpa mengabaikan perbedaan yang ada di antara dua Negara tersebut.

Ingrid menegaskan bahwa Belanda adalah pintu gerbang ke Eropa untuk menjalin kerjasama yang kebih luas. Dan WINNER menjadi sebuah momentum bagi kedua negara untuk dapat terus melakukan kerja sama di masa yang akan datang.

Untuk saat ini, di tengah pandemic Covid-19, WINNER akan memprioritaskan pada penelitian dalam bidang medis dan kualitas hidup. Namun hal hal lain juga tidak akan dilupakan seperti climate change, biodiversity, law and justice, agriculture, hydrology.

Bambang Brodjonegoro mengungkapkan kesehatan dan pendidikan adalah 2 hal yang ada di dalam daftar utama kolaborasi pendidikan dan penelitian Indonesia-Belanda saat ini. Tetapi dalam kondisi pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, tentunya area kesehatan yang sangat diprioritaskan dibandingkan dengan pendidikan.

Namun, lanjut Bambang, aspek ekonomi juga tidak boleh dilupakan. “Masyarakat bisa saja kebal dari virus yang ada, tetapi ada suatu kondisi dimana masyarakat tidak bisa bertahan hidup apabila tidak adanya pemasukan ekonomi,” katanya.

Aspek penting lainnya adalah persoalan lingkungan yang bersih karena ini akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Sehingga kombinasi tiga aspek yakni aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan harus seiring sejalan dan Indonesia dapat melihat contoh penerapan keseimbangan dalam ketiga aspek ini.

Penelitian dalam penemuan vaksin juga akan menjadi prioritas dalam kerjasama penelitian dan diharapkan Indonesia dan Belanda dapat melakukan hal ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ingrid van Engelshoven juga mengajak untuk belajar bersama, bertukar pikiran bersama agar Belanda dan Indonesia dapat menjadi pemenang. (**)

Leave a Reply