BESTTANGSEL.COM, BAGHDAD, – Sejak melawan Isis selama tiga tahun di Irak, ternyata beberapa negara terbebani soal pengeluaran uang yang sangat besar, bukan hanya pemerintahan Irak saja, tetapi Inggris pun juga mengalami hal yang sama.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, selama tiga tahun perang melawan ISIS membuat negeri itu harus mengucurkan dana hingga 800 juta poundsterling atau setara dengan Rp 14 triliun.

Biaya itu termasuk anggaran perang sebesar 469,4 juta poundsterling atau Rp 8,34 triliun selama 2016-2017 saja.

Statistik ini dirilis sebagai jawaban dari juru bicara Kemenhan Inggris Lord Earl Howe atas pertanyaan dari parlemen.

Angka-angka ini muncul ketika Menteri Pertahana Sir Michael Fallon mengatakan, Inggris akan terus melanjutkan perang melawan ISIS hingga mereka benar-benar terusir dari Irak dan Suriah.

“Sejak Oktober 2014, Inggris telah menggelar 1.600 serangan udara terhadap ISIS di Irak dan Suriah,” demikian pernyataan Kemenhan Inggris.

Inggris juga telah melatih 57.000 anggota pasukan Irak dan pejuang bersenjata, serta menyediakan informasi intelijen, pengintaian, dan dukungan pengawasan untuk koalisi.

Jadi, menurut Kemenhan total biaya untuk perang melawan ISIS di Irak dan Suriah mencapai 779 juta poundsterling.

“Biaya ini mencakup ongkos operasional, akomodasi, dan perbekalan untuk ribuan orang personel yang bertugas dalam Operasi Shader, termasuk biaya yang terkait operasi udara seperti bahan bakar dan amunisi,” tambah kemenhan.

Inggris adalah salah satu negara yang menjadi anggota koalisi global untuk memerangi ISIS. Kontribusi Inggris dalam koalisi ini hanya kalah dari Amerika Serikat.

Dalam dokumen terpisah, Kemenhan Inggris menyebut hingga akhir Juli lalu RAF (AU Inggris) telah menewaskan setidaknya 2,684 anggota ISIS sejak 2014. Sementara di Suriah, serangan Inggris menewaskan 410 anggota militan ISIS sejak 2015.

 

Teks : BR

Sumber : Kompas.com

Leave a Reply