BESTTANGSEL.COM, Depok- Meski sudah melandai, kasus infeksi virus di antaranya virus covid 19 masih terus mengintai. Khusus pada anak-anak aktivitas atau mobilitas mereka saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM), menjadi penyebab penularan virus yang tinggi.

Mewaspadai terjadinya infeksi virus termasuk virus Covid 19 pada anak-anak, dr. Dwi Kartika Putriasih, Sp.A., dokter spesialis anak Brawijaya Hospital Depok menjelaskan pentingnya mengetahui gejala dan penangannya, untuk mencegah komplikasi yang serius.

“Pada anak manifestasi klinis dari COVID-19 dapat meliputi manifestasi sistemik di luar gejala respirasi seperti demam yang disertai diare, muntah, ruam, syok, keterlibatan jantung dan organ lain yang dikenal sebagai multisystem inflammatory syndrome pada COVID-19 (MIS-C). Gejala Ini patut diwaspadai oleh orang tua,” tutur dr. Dwi Kartika disela jadwal prakteknya di Brawijaya Hospital Depok, pekan lalu.

Lebih lanjut dr. Dwi Kartika memaparkan, “Penanganan kasus covid 19 pada anak-anak tergantung dari derajat gejala klinis, mulai dari tanpa gejala, ringan, sedang, berat, kritis bahkan sampai MIS-C. Tata laksana kasus COVID-19 pada anak meliputi tata laksana standar yang terdiri atas tata laksana suportif,  meliputi farmakologis dan non farmakologis serta tata laksana pemberian antivirus.”

Menurut dr. Dwi Kartika, infeksi virus covid 19 pada anak-anak bisa berakibat fatal jika terdapat faktor komorbid seperti obesitas, TB, keganasan, malnutrisi, penyakit autoimun, dan kelainan jantung bawaan pada anak.

“Untuk itu, begitu melihat gejala awal, sebaiknya anak tersebut segera dibawa ke dokter, agar bisa segera ditangani,” ungkap dr. Dwi Kartika.

Tentang rentang waktu masa inkubasi virus, dr. Dwi Kartika mengatakan, “Tidak berbeda pada orang dewasa, masa inkubasi virus covid 19 pada anak tergantung dari varian atau jenis virus yang menular, tapi umumnya berkisar 1 sampai 14 hari.”

Hal yang paling tepat untuk mengantisipasi agar buah hati kita terhindar dari virus, dr. Dwi Kartika menekankan agar orang tua  memperhatikan kebiasaan pada anak. “Menjalankan protokol kesehatan yaitu memakai masker, tidak berkerumun di tempat ramai, jaga jarak, istirahat yang cukup, cuci tangan dengan air dan sabun, makan makanan bergizi, dan imunisasi untuk anak usia > 6 tahun, merupakan hal penting dan harus menjadi perhatian orang tua,” tegas dr. Dwi Kartika.

Tentang Brawijaya Hospital Depok

Diresmikan awal tahun 2018, Brawijaya Hospital Depok terus meningkatkan eksistensinya. Seiring bertambahnya usia, Brawijaya Hospital Depok saat ini telah dilengkapi dengan berbagai layanan kesehatan unggulan. Tidak hanya didukung oleh dokter-dokter spesialis berpengalaman, Brawijaya Hospital Depok juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis yang mumpuni.

Berada di lingkungan perumahan elite dan berkembang, Brawijaya Hospital Depok menjadi alternatif rumah sakit berkualitas bagi masyarakat Depok dan sekitarnya.

“Saat ini, di Brawijaya Hospital Depok telah tersedia berbagai layanan unggulan di antaranya : 1. Layanan IPM (Interventional Pain Management), oleh tim dokter ortopedi dan saraf : dr Ajiantoro Sp.Ot K spine, dan dr. Paramita Sp.Ot. 2. Layanan Endoskopi oleh dr. Aru Ariadmo Sp.Pd, KGEH. 3. Layanan Fetomaternal oleh dr. Reza Tigor Manurung Sp.Og KFM. 4. Layanan Laparoskopi Obgyn, dr. Indra Gazali Sp.OG. FMAS. DMAS. F.ART. FICRS, 5. Layanan Ibu dan Anak oleh dr. Nadine Shakina Tabit, Sp. A, M.Kes, dr. Dwi Kartika Sp.A., serta masih ada layanan lainnya,” tutur Direktur Brawijaya Hospital Depok, drg. Hestiningsih MARS.

Hesti juga menyebutkan bahwa, Brawijaya Hospital Depok sudah bisa melayani secara advance bagi penanganan stroke dan kecelakaan kerja (trauma center), serta sudah bisa melakukan CT Scan sehingga pasien tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit tertentu.

(Red/*)

Leave a Reply