BESTTANGSEL.COM, JAKARTA- Kasus perundungan merupakan masalah serius yang melanda berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Tingkat kasus pelecehan sekolah di Indonesia tertinggi di ASEAN, mencapai 84%. Ini menunjukkan betapa pentingnya menangani masalah ini secara menyeluruh (Safaat, 2023). Perundungan sendiri dapat berupa tindakan fisik, verbal, atau psikologis yang berulang terhadap orang yang dianggap lemah atau berbeda oleh pelaku. Kesantunan bahasa adalah elemen penting dalam situasi ini yang sering diabaikan atau dilanggar oleh pelaku, baik dalam pelecehan verbal maupun dalam berkomunikasi secara umum. Kasus perundungan di Indonesia menunjukkan ketidakmampuan untuk mematuhi prinsip-prinsip kesentunan bahasa dalam interaksi sosial.

Dalam rangka merespon kejadian tersebut, Kelompok Krida 4 Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta menyelenggarakan peluncuran produk “Si Cerdik” di SMP Negeri 147 Jakarta dengan tajuk “Si Cerdik Menyapa Sekolah”. Kelompok yang beranggotakan Dzikry Ardhan Afdhaluddin, Azzahra Nureyna Cintani, Fayyaza Ayesha Wibowo, Dela Novita Sari, M.Rais Makka, dan Siti Nurhamidah ini sukses melakukan peluncuran Si Cerdik pada Senin, 20 Mei 2024 dan dihadiri oleh 89 siswa-siswi dari kelas 9. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bahasa hukum dan bahaya perundungan kepada para siswa dengan inovasi papan permainan sebagai kolaborasi permainan ular tangga dan monopoli.

“Si Cerdik”, demikianlah permainan ini disebut oleh kelompok Krida 4 sebagai permainan papan yang dikemas dalam bentuk menarik dan interaktif. Permainan ini menggabungkan unsur edukasi dengan hiburan, sehingga siswa dapat belajar sambil bermain. Melalui “Si Cerdik”, siswa dikenalkan dengan istilah-istilah hukum serta dampak negatif dari perundungan dalam lingkungan sekolah. Inovasi yang ditekankan dalam permainan ini adalah pemanfaatan permainan sebagai sarana penyuluhan bahasa hukum dan penggunaan berbagai zona yang mampu melatih pengetahuan dan keterampilan siswa.

Suasana simulasi Si Cerdik bersama siswa SMP Negeri 147 Jakarta dan pengarahan dari fasilitator || Foto: Dok. Pribadi

“Pengetahuan tentang bahasa hukum dan kesadaran mengenai bahaya perundungan sangat penting bagi generasi muda. Melalui ‘Si Cerdik’, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang topik-topik ini secara menyenangkan dan efektif,” ujar Ketua Krida 4 Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta.

Acara peluncuran dan sosialisasi “Si Cerdik” dimeriahkan dengan berbagai aktivitas menarik, seperti sesi bermain bersama, kuis, dan diskusi interaktif. Para siswa didampingi oleh fasilitator yang akan memandu mereka selama kegiatan berlangsung.

Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta dari Krida 4 mengajak siswa SMPN 147 Jakarta untuk ikut menyebarkan “Si Cerdik” ini di media sosial masing-masing dan memanfaatkan kesempatan untuk memperluas wawasan mereka tentang bahasa hukum dan dampak buruk perundungan melalui permainan. (red/*)

#SiCerdikMenyapaSekolah #AntiPerundungan #BahasaHukum #DutaBahasaDKI2024

Leave a Reply