BESTTANGSEL.COM, TANGERANG -Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terus mempersiapkan diri dengan perubahan yang akan dihadapi di era industri 4.0. Selain menerapkan metode pembelajaran yang kolaboratif, UMN juga mempersiapkan lulusannya untuk memiliki jiwa yang antusias terhadap tantangan.

Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono menyampaikan bahwa generasi muda harus berusaha lebih keras dan belajar lebih banyak agar memiliki jiwa yang adaptif, inovatif, serta berorientasi pada pemecahan masalah.

“Memang mungkin pemuda harus berusaha lebih keras, belajar lebih banyak, tetapi dari situ lah peluang baru bisa terbuka. Jiwa-jiwa baru yang harus dikembangkan oleh pemuda adalah jiwa adaptif (mudah menyesuaikan diri), inovatif (berusaha menemukan hal baru), berorientasi pada pemecahan masalah, dan mampu bekerja dalam tim dalam semangat kolaboratif (bekerja sama),” ujar Ninok saat memberikan sambutan dalam acara Wisuda XIV UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-Tangerang pada Sabtu (1/12).

Hasilnya, sebanyak 866 mahasiswa yang memiliki jiwa adaptif, inovatif, serta berorientasi pada pemecahan masalah di era industri 4.0 diluluskan pada seremoni Wisuda XIV UMN. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah bekerja dan berwirausaha sebelum diwisuda.

Hadir dalam gelaran Wisuda XIV UMN tersebut, Direktur Human Capital Management PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Hadjar Seti Adji, menerangkan bahwa tantangan manusia di industri 4.0 adalah mesin. Untuk itu, pengajaran yang harus diberikan adalah fokus kepada nilai-nilai soft skill dan cara pengajaran yang fokus pada bidang seni dan olahraga.

“Para Sarjana harus memiliki value, independent thinking, beliefs, karena dengan ilmu saja tidak cukup. Kemampuan-kemampuan seperti ini yang dapat membedakan kita sebagai manusia dengan mesin dan AI (Artificial Intellegence) di masa mendatang,” terang Hadjar.

Hadjar berharap para Sarjana lebih hebat dari mesin di masa mendatang.

“Selamat datang di dunia baru, dunia menantang, yaitu industri 4.0 di mana sarjana-sarjana UMN adalah hasil didik paling siap ke depannya. Terima kasih untuk UMN dan juga semoga Sarjana-sarjana kita jauh lebih hebat dari mesin ataupun AI di masa mendatang,” lanjut Hadjar.

Rektor UMN, Ninok Leksono (dua dari kiri), dan Direktur Human Capital Management PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Hadjar Seti Adji (berbatik).

Kevin Zaprilan Lovis, adalah salah seorang wisudawan yang sudah bekerja. Dia adalah Marketing & Communications Officer Investree, salah satu peer-to-peer lending (fintech lending) di Indonesia. Kevin mengatakan bahwa fasilitas UMN sangat mendukung proses studinya.

“Fasilitas UMN yang paling memadai adalah internet yang dapat diakses di semua area kampus. Perpustakaannya juga punya koleksi buku yang lengkap, jurnal online dan ruang diskusi yang sangat nyaman. Lingkungan kampus juga nyaman karena masih banyak pohon,” kata Kevin yang lulus dari program studi Ilmu Komunikasi UMN dengan predikat Lulusan Terbaik Universitas.

Selama kuliah, Kevin aktif mengikuti beragam kepanitiaan dan organisasi. Hal ini membuatnya memiliki bekal dan pengalaman untuk pekerjaannya saat ini.

“Ingat, usaha tidak akan mengkhianati hasil! Apa yang teman-teman lakukan selama perkuliahan tentu akan menjadi bekal berharga ketika menghadapi dunia kerja nantinya. Inilah yang sudah saya rasakan. Mengikuti kepanitiaan dan organisasi selama perkuliahan memberikan banyak bekal dan pengalaman dalam pekerjaan saya saat ini,” ungkap Ketua I’M KOM UMN Generasi VII ini.

Selain Kevin, prosesi wisuda yang kali ini mengangkat adat budaya Minahasa, juga meluluskan Jennifer Handali sebagai lulusan terbaik dari prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) UMN, dengan predikat Cendekia Oetama. Jennifer terpilih tidak hanya berkat prestasinya di bidang akademis melainkan juga berkat kontribusinya secara aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara UMN Ultima Sonora yang memenangkan kompetisi berskala nasional dan internasional, serta keikutsertaannya dalam komunitas sosial berbasis kreativitas, Social Designee, yang di-mentoring oleh tech incubator UMN Skystar Ventures.

Hal ini menunjukkan bahwa UMN turut fokus memperhatikan pengembangan soft skill mahasiswanya, yang meliputi kompetensi memecahkan masalah (problem solving), adaptasi (adaptability), kolaborasi (collaboration), kepemimpinan (leadership), kreativitas dan inovasi (creativity and innovation).

Menurut Jennifer, soft skill merupakan nilai utama yang penting sekali dimiliki manusia. “Bagaimanapun kemampuan teknis Anda, apabila didukung dengan sikap dan growth mindset yang tepat, Anda pasti menjadi orang yang berhasil. Soft skill ini perlu digali sejak kuliah, sebab menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan juga. Saya mengajak mahasiswa untuk berani dan aktif mengikuti organisasi di dalam maupun di luar kampus. Tidak hanya nilai akademis saja yang perlu dipertahankan, sebab kepribadian kita lebih banyak ditempa dalam kerjasama tim dan hubungan kita dengan orang lain,” tutup Jennifer yang saat ini sudah bekerja sebagai UI/UX Designer Shopee Indonesia.

Lulusan Terbaik UMN 

Dalam Wisuda XIV UMN, terpilih 8 wisudawan terbaik yang mewakili 8 program studi. Mereka adalah Kevin Zaprilan Lovis dari prodi Ilmu Komunikasi, Jeunifer Nia Listiawan dari prodi Manajemen, Monica Devi Kristiadi dari prodi Sistem Informasi, Jeanne Coritama dari prodi Film, Nathania Elvina dari prodi Informatika, Natasya Meredith Limantara dari prodi Desain Komunikasi Visual, Aida Fitryani dari prodi Teknik Komputer, dan Vivian Winata dari prodi Akuntansi. Kevin Zaprilan Lovis terpilih menjadi wisudawan terbaik universitas dengan IPK 3.98.

 

Asri/istimewa

 

Leave a Reply