BESTTANGSEL.COM, JAKARTA-Permasalahan pelik yang kerap kali dialami oleh penyandang disabilitas adalah minimnya ruang pengembangan diri dan terbatasnya akses mendapatkan informasi. Konstitusi negara ini, pun telah mengatur hak setiap orang untuk memperoleh informasi demi pengembangan diri dan lingkungan sosialnya.
Sebagai perpanjangan tangan dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Duta Bahasa DKI Jakarta melaksanakan sosialisasi dan uji coba Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia kepada Anak Tuna Rungu (ATR) di beberapa Sekolah Luar Biasa di DKI Jakarta, salah satunya SLB Negeri 11 dan SLB Negeri 01 Jakarta.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan sebuah sarana uji untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia. Terdapat beberapa seksi dalam UKBI, yakni Seksi I (Mendengarkan), Seksi II (Merespons Kaidah), dan Seksi III (Membaca) dalam bentuk soal pilihan ganda serta Seksi IV (Menulis) dalam bentuk presentasi tulis dan Seksi V (Berbicara) dalam bentuk presentasi lisan.
Dalam misi memasyarakatkan salah satu program dari Badan Bahasa ini, Duta Bahasa DKI Jakarta berinovasi untuk menyesuaikan kebutuhan penyandang disabilitas khususnya disabilitas rungu dalan seksi mendengarkan, menjadi menyimak video bahasa isyarat.
“Duta Bahasa DKI Jakarta menyadari hak penyandang disabilitas untuk mengetahui dan mengikuti setiap program yang ada, salah satunya keikutsertaan mereka dalam tes UKBI. Modifikasi seksi mendengarkan menjadi seksi menyimak bahasa isyarat adalah langkah yang kami ambil untuk mengakomodasi kebutuhan teman tuli,” ungkap Dina Azza Nuraqila, Duta Bahasa DKI Jakarta.
Pihak SLB Negeri 11 mengaku menyambut baik program ini. Selama ini, program kebahasaan memang tidak pernah menjadi isu prioritas bagi sekolah negeri.
“Kami merasa sangat senang bisa dilibatkan dalam program kebahasaan dari Duta Bahasa DKI Jakarta ini. Selama ini belum ada program khusus yang sekolah kami buatkan untuk mengetahui kemampuan berbahasa anak didik kami. Harapan kami semoga kegiatan ini bisa menjadi langkah awal sekolah untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa siswa kami,” terang Herlina Kristianti, M.Pd., guru SLB Negeri 11 Jakarta.
Dukungan terhadap kegiatan UKBI untuk Difabel juga disampaikan oleh Pihak SLB Negeri 01 Jakarta.
“Dengan adanya uji coba UKBI untuk Difabel dilaksanakan secara langsung di SLB seperti ini, pihak pelaksana dapat melihat dan belajar secara langsung kondisi nyata kebahasaan anak tunarungu. Kami meyakini kegiatan ini dapat memberikan masukan yang bermakna untuk peningkatan kualitas kebahasaan anak tuna rungu,” jelas Dedeh Kurniasih, M.Pd Kepala Sekolah SLB Negeri 01 Jakarta.
Kegiatan ini diyakini mampu meningkatkan semangat peserta dalam belajar bahasa Indonesia lebih giat. Meningkatnya kemampuan bahasa Indonesia bagi teman Tuli tentu sangat bermanfaat bagi mereka dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan keseharian. Mengingat partisipasi penyandang disabilitas dalam lapangan pekerjaan semakin meningkat setiap tahunnya, aksesibilitas informasi bagi mereka juga harus ditingkatkan. (red/*)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.