(Ki-Ka): Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D (Direktur Penjaminan Mutu), Dr. Muhammad Dimyati (Dirjen Penguatan Risbang), Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc (Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti), Prof. Dr. Ainun Na'im (Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti), Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum (Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti), Dr. Ir. Sri Setiawati, MA (Kepala Puspiptek)
BESTTANGSEL.COM, Tangerang Selatan- Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) RI mengumumkan peringkat atau klaterisasi Perguruan Tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta. Klaterisasi diumumkan bersamaan dengan digelarnya upacara bendera dalam rangka HUT RI ke-73 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong Tangerang Selatan, Jumat (17/08/2018).
Kemenristekdikti hanya mengeluarkan hasil klasterisasi terhadap kelompok perguruan tinggi nonvokasi yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi. Sementara kelompok perguruan tinggi vokasi masih dianalisa untuk memperoleh indikator yang lebih tepat dalam mencerminkan performa perguruan tinggi vokasi.
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na’im, saat menggelar press conferense usai upacara mengatakan bahwa, klasterisasi tersebut dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti agar meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.
“Selain itu, klasterisasi dapat dijadikan dasar bagi Kemenristekdikti untuk melakukan pembinaan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia, penyusunan kebijakan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai performa perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Ainun menambahkan.
Sementara itu, Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo mengatakan pada tahun ini telah dilakukan penyempurnaan dari tahun sebelumnya.
Penyempurnaan meliputi beberapa perubahan dan penambahan indikator sehingga dapat lebih mencerminkan kondisi perguruan tinggi Indonesia sesuai dengan cakupan pada masing-masing komponen utama tersebut.
Patdono juga menjelaskan adanya indikator baru yakni inovasi, sebagai salah satu komponen utama yang ditambahkan untuk menilai performa perguruan tinggi Indonesia di bawah naungan Kemenristekdikti.
“Tahun ini inovasi menjadi salah satu indikator penilaian. Kualitas Inovasi sebagai salah satu komponen utama bertujuan untuk lebih mendukung kebijakan Kemenristekdikti dalam hilirisasi hasil riset ke sektor industri,” papar Patdono.
Beliau juga menjelaskan bahwa kemajuan teknologi dan inovasi merupakan faktor penentu kemajuan suatu bangsa, sehingga tidak dapat dihindari lagi. Terlebih, kesiapan teknologi dan inovasi adalah dua pilar dari dua belas pilar dalam indikator saya saing bangsa.
Berikut adalah urutan 14 besar Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Hasanudin, Universitas Padjadjaran, Universitas Andalas, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Negeri Malang.
Untuk mengetahui informasi detail Perguruan tinggi dapat melihat nilai dari masing-masing komponen yang ada sebagai bahan evaluasi peningkatan mutu secara online melalui laman http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id dengan memasukkan 6 (enam) digit kode perguruan tinggi masing-masing yang tercatat pada PD DIKTI Kemenristekdikti.
Asri
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.