BESTTANGSEL.COM, JAKARTA- Bulan Bahasa dan Sastra 2022 diselenggarakan bukan hanya untuk memperingati 94 tahun Sumpah Pemuda, melainkan juga membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia sebagai identitas kebangsaan. Sejalan dengan itu, Ikatan Duta Bahasa DKI Jakarta bekerja sama dengan Kedai Kopi Tuan Tanah menggelar kegiatan Pagelaran Sajak Nusantara yang dikemas dalam bentuk sawala dan mimbar bebas berpuisi guna meningkatkan kesadaran dan mengapresiasi karya sastra. Kegiatan ini diselenggarakan di Kedai Kopi Tuan Tanah, Jakarta Timur, pada Minggu, 9 Oktober 2022 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kedai Kopi Multilingual yang dimulai sejak beberapa hari sebelumnya.

“Pagelaran Sajak Nusantara diselenggarakan untuk menunjukkan salah satu aset budaya nusantara, yaitu bahasa daerah dan puisi sebagai kekayaan sastra Indonesia. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak generasi muda untuk menyadari dan menghargai aset bangsa dengan cara yang dekat bagi kalangan muda saat ini,” ujar Daffa Aqilah Sofiyan merupakan Terbaik I Duta Bahasa DKI Jakarta 2022 sekaligus Ketua Pelaksana Kedai Kopi Multilingual dalam sambutannya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Operasional Tuan Tanah, Muhammad Datu Ferryanto yang mengapresiasi pelaksanaan Pagelaran Sajak Nusantara dan Kedai Kopi Multilingual.

“Kami menyambut baik program Kedai Kopi Multilingual. Penyelenggaraan kegiatan ini sejalan dengan semangat Tuan Tanah untuk bisa menyediakan sarana bagi komunitas dan generasi muda DKI Jakarta untuk berekspresi, salah satunya adalah dengan memesan menu kami dengan menggunakan bahasa daerah pilihan mereka,” terang Datu.

Pelaksanaan Pagelaran Sajak Nusantara bertempat di kedai kopi Tuan Tanah sebagai salah satu anggota dari Jaringan Kedai Kopi Multilingual. Kedai Kopi Multilingual merupakan krida kebahasaan dan kesastraan yang diinisiasi Ikatan Duta Bahasa DKI Jakarta atas dasar minimnya ruang publik bagi generasi muda DKI Jakarta dalam mengekspresikan dan mempelajari bahasa daerah. Proses pelayanan dan pemesanan makanan dan minuman di kedai kopi yang berpartisipasi menggunakan bahasa daerah.

Sawala yang ditujukan bagi generasi muda DKI Jakarta ini menghadirkan Qorilin Putri selaku penyair muda Indonesia sekaligus Duta Bahasa DKI Jakarta 2018. Dalam kesempatannya, ia memaparkan tiga kiat jitu untuk menulis dan mengembangkan puisi, yakni melalui refleksi terhadap peristiwa yang dialami, kata kunci, dan ATM (Amati, Tiru dan Teruskan, serta Modifikasi) dari puisi-puisi yang sudah ada sebelumnya.

Sebelum berlanjut kepada sesi berikutnya, para pengunjung secara bersamaan membacakan puisi yang berjudul Indonesiaku Damai karya Ester Pandiangan yang di dalamnya memuat beragam bahasa daerah, yakni bahasa Maluku, Melayu-Jambi, Sunda, Minangkabau, dan lain-lain. Secara tidak langsung, puisi tersebut menjadi wadah bagi para pengunjung untuk menuturkan bahasa daerah yang beragam, dan mengenal ragam bahasa daerah yang ada di Indonesia.

Kegiatan yang dihadiri oleh 36 partisipan dari berbagai instansi ini kemudian dilanjutkan dengan sesi menulis puisi selama 20 menit bagi para pengunjung yang hadir, lalu dibacakan melalui sesi Mimbar Bebas, yang mempersilakan para pengunjung untuk membacakan puisi bebas dan juga puisi yang baru saja ditulis selama 20 menit itu. Pembacaan puisi dibawakan oleh Setio dan Tri Em dari Komunitas Malam Puisi Jakarta, Rayhan dari Duta Bahasa DKI Jakarta 2020, Revina Ananda Hardiyanto dari SMAN 68 Jakarta, Ruth Gracia dari Duta Bahasa DKI Jakarta 2022, dan Firda dari Komunitas Teater Nebula.

Pagelaran Sajak Nusantara ini ditutup dengan pembacaan puisi oleh Akbar Renaldy dan Rima Budiarti, Terbaik I Duta Bahasa DKI Jakarta 2020. (red/rlls)

Leave a Reply