(Ki-Ka) : dr. Ahmad Sulaiman Al Wahdy, Sp.S., dr.Paramita Dyah Lasmana Sp.Ot., pengguna Spesial Card, Drg. Hestiningsih, S.E., MARS, Direktur Brawijaya Hospital Bojongsari Depok, saat meresmikan Trauma Center dan meluncurkan program diskon  bagi pengguna Spesial Card Brawijaya Hospital, Kamis (14/11).

BESTTANGSEL.COM, DEPOK – Melengkapi layanan bagi masyarakat, Brawijaya Hospital Bojongsari Sawangan Depok hari ini, Kamis (14/11/2019), meresmikan ‘Trauma Center’ sebagai pusat penanganan pasien ortopedi dan saraf. Layanan Trauma Center Brawijaya Hospital Depok, telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

“Berada di jalan raya utama, Brawijaya Hospital Depok banyak menerima pasien kelainan atau patah tulang, yang disebabkan oleh kecelakaan di jalan maupun kecelakaan kerja. Selama ini pasien kami tangani dengan baik. Untuk itu, agar lebih konfrehensif kami lengkapi layanan trauma center dengan menghadirkan dokter ortopedi, bedah ortopedi dan saraf,” ungkap Drg. Hestiningsih, S.E., MARS, Direktur Brawijaya Hospital Bojongsari Depok, di sela peresmian.

Mengawali langkah dibukanya Trauma Center Brawijaya Hospital Depok, hari ini juga digelar dialog interaktif tentang penanganan korban kecelakaan. Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut,  dokter ortopedi, dr.Paramita Dyah Lasmana Sp.Ot. dan dokter spesialis saraf, dr. Ahmad Sulaiman Al Wahdy, Sp.S.

Dalam kesempatan itu, dr. Paramita menjelaskan bahwa kasus ortopedi sering terjadi pada korban kecelakaan. “Banyak sekali yang sudah kami tangani, yang paling banyak adalah kasus ortopedi pada korban kecelakaan. Untuk kasus kecelakaan, kami telah memiliki layanan IGD yang dilengkapi dengan ruang ronsen dan kamar bedah ortopedi, hingga pemasangan gif pada pasien patah tulang.”

“Selain kasus ortopedi pada korban kecelakaan, kami juga telah menangani pasien kasus kaki pengkor, khususnya pada pasien anak-anak. Sementara kasus ortopedi pada orang tua, umumnya adalah masalah pengapuran sendi dan sakit pada tulang belakang,” papar Paramita.

Sementara penanganan masalah saraf, dr. Ahmad Sulaiman atau yang biasa disapa dr. Aiman, menjelaskan bahwa umumnya korban kecelakaan ditangani dengan kepanikan dan ketidaktahuan masyarakat. Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah atau instansi terkait harus sering mensosialisasikan cara menangani korban kecelakaan pada masyarakat.

“Seringkali masyarakat bingung dan panik dalam menolong korban kecelakaan, sehingga berakibat fatal. Jika menangani korban kecelakaan baiknya dilihat apakah ada penyumbatan di saraf leher, tandanya biasanya ada memar atau biru di bagian leher korban, untuk itu saat mengangkat korban usahakan keadaan leher tetap stabil (tidak menggantung) sebab, dikhawatirkan ada penyumbatan pada saraf leher yang bisa membuat korban tidak bisa bernafas.”

“Setelah melakukan pertolongan pertama pada korban, baiknya korban segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya,” tambah Aiman.

Diskon untuk Pasien Pengguna Spesial Card Brawijaya Hospital

Bersamaan dengan diresmikannya Trauma Center, Brawijaya Hospital Depok juga melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri dan Asuransi Equity yakni, dengan memberikan diskon sebesar 5% bagi pengguna  Spesial Card Brawijaya Hospital di antaranya untuk biaya admin, obat dan perawatan.

“Tak hanya itu, kami juga akan memberikan santunan sebesar Rp1 juta bagi pengguna asuransi Equity yang sudah satu tahun aktif. Santunan tambahan ini kami berikan pada pasien demam berdarah,” ujar Hesti.

“Saat ini kami masih fokus pada pelayanan Ibu dan anak, dan akan terus melengkapi layanan yang sudah ada, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang mumpuni,” tutup Hesti.

 

(asri)

Leave a Reply